RIAUBOOK.COM - Bersamaan dengan Hari Raya Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, kepolisian Israel dan sekelompok warga Palestina dilaporkan terlibat bentrok di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Minggu (8/11/2019).
Bentrokan tersebut dipicu setelah kepolisian Israel melarang umat Yahudi berkunjung ke kompleks Al Aqsa hari ini. Sementara, umat Muslim khawatir jika sekelompok umat Yahudi masih bisa masuk ke kompleks Al Aqsa dan menggelar protes di lokasi tersebut.
Polisi Israel disebut melemparkan sejumlah granat suara kepada sekelompok warga Palestina tengah menggelar protes di kompleks masjid. Tak berselang lama, bentrok antara polisi Israel dan warga Palestina pun tak terhidarkan.
Organisasi Palang Merah Palestina melaporkan beberapa orang terluka akibat bentrokan itu meski tak menjelaskan jumlah pastinya.
Perayaan Idul Adha hari ini juga bertepatan dengan hari libur umat Yahudi yang dikenal dengan Tisha B'av. Banyak umat Yahudi yang kerap mengunjungi kompleks Al Aqsa selama perayaan Hari Tisha B'av.
Sementara, kompleks Al Aqsa dikenal sebagai situs suci umat Muslim dan umat Yahudi. Umat Muslim kerap menyebut kompleks Al Aqsa sebagai Haram Al Sharif, sementara umat Yahudi menganggap wilayah itu sebagai situs suci Tample Mount.
Kompleks Al Aqsa memang menjadi salah satu wilayah paling sensitif dalam sengketa wilayah antara Palestina dan Israel selama ini.
Bagi umat Muslim, Masjid Al Aqsa merupakan situs suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sementara itu, bagi umat Yahudi, kompleks Al Aqsa juga merupakan situs yang disucikan lantaran dipercaya sebagai lokasi dua kuil era-alkitabiah.
Umat Yahudi diizinkan untuk berziarah di tempat tersebut, namun tidak diizinkan untuk berdoa. Hal itu dilakukan demi menghindari ketegangan yang bisa memprovokasi umat Muslim dan umat Yahudi di wilayah itu.
Kompleks Al Aqsa terletak di wilayah Yerusalem timur, sebuah wilayah yang diduduki Israel setelah memenangkan Perang Enam Hari pada 1967 lalu.
Tel Aviv kemudian mencaplok wilayah itu, sebuah langkah yang hingga kini tidak pernah diakui sah oleh komunitas internasional.
Status Yerusalem merupakan salah satu sumber konflik antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung lebih dari setengah abad lalu.
Sumber: CNNndonesia.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…