RIAUBOOK.COM - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution mengatakan, dirinya tak melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan setempat "nongkrong" di warung kopi, namun ia menegaskan hal itu harus dilakukan seusai jam kerja atau saat hari libur.
"Kemarin kan seakan-akan saya melarang (ASN) ke kedai kopi, saya bilang bukan, saya tidak melarang ke kedai kopi. Hari Sabtu, hari Minggu, kalian ajak aku, dari pagi sampai petang kita ngopi. Tapi kalau jam kerja, itu yang menjadi persoalan," kata Wagubri.
Dikatakan Wagubri, penegakan disiplin di kalangan ASN merupakan tanggung jawab yang harus dijalankan sebagai seorang pimpinan.
"Saya ini kan ditunjuk sebagai pejabat harus mempertanggung jawabkannya kepada Allah SWT. Jadi kalau misalnya saya bilang sama mereka, kalau kau anakmu jam 7 berangkat ke sekolah, jam 8 dia masih di rumah, kira-kira kau tegur gak? Saya juga gitu, karena sudah menjadi tanggung jawab saya. Bukan karena persoalan lain," tuturnya.
Wagubri juga menilai, saat ini tingkat kedisiplinan ASN di lingkungan Pemprov Riau sudah lebih baik dari sebelumnya. Meski, dalam upaya penegakan disiplin tersebut sudah banyak ASN disanksi karena tidak mengindahkan imbauan yang diberikan.
"lni sekarang ada kemajuan dari yang sebelumnya, itu saya tegakkan untuk mengingatkan, jadi analoginya gampang saja," kata Wagubri saat ditemui usai menghadiri pelantikan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Syah Harrofie di Gedung Daerah, Pekanbaru, Rabu (14/8/2019).
"Banyak yang disanksi, termasuk OPD-OPD. Banyak yang sudah mendapat teguran," tambahnya.
Wagubri pun tak kompromi dengan kilah sejumlah oknum ASN yang mengatakan meski tak masuk kantor namun dapat menyelesaikan pekerjaan. "Kalau begitu perlu dievaluasi organisasinya. Berarti organisasi ini tanpa dia (ASN) pun selesai. Kenapa negara harus membayar dia," ujarnya.
"Ini kan sederhana sebenarnya, saya hanya ingin bermain sesuai dengan koridor aturan. Di luar, sekarang kalau setiap ada undangan, tak pernah lagi ada yang telat, Alhamdulillah bisa," demikian Wagubri. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…