RIAUBOOK.COM - Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan dua proyektil yang diduga rudal balistik jarak pendek yang terbang sejauh 230 kilometer dari wilayah kota Tongchon dan akhirnya ke perairan Laut Timur. Orang nomor satu di negara itu,Kim Jong-Un menyebutnya sebagai peringatan keras untuk Korea Selatan (Korsel).
Kim Jong-un juga menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in "kurang ajar" lantaran latihan militer gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat masih berjalan. Sementara, disaat yang bersamaan Moon berharap pembicaraan reunifikasi terus berlanjut.
Dalam bulan ini, Kim Jong-un telah melancarkan serangan sebanyak enam kali. Komite Perdamaian Korut juga menolak ajakan dialog perdamaian yang disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada pidato Hari Kebebasan kemarin.
"Pidatonya layak disebut 'pidato peringatan bodoh'. Kami tidak lagi punya hal yang harus dibicarakan dengan pihak Korsel atau terpikir duduk bersama mereka lagi," ujarnya.
Korsel melalui Kementerian Unifikasi membalas komentar Korut, dan menganggapnya "tidak konsisten" dengan semangat antar Korea termasuk Deklarasi Panmunjom yang ditandatangani April tahun lalu.
"Kami ingin memperjelas, komentar-komentar tersebut tidak membantu meningkatkan hubungan antar Korea," kata salah satu pejabat.
Empat tes rudal sebelumnya dilakukan atas respons mulainya latihan militer gabungan Korsel dan AS yang disimulasikan melalui komputer di Semenanjung Korea pada Selasa lalu.
Kim Jong-un, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com mengatakan, peluncuran tersebut sebagai "peringatan keras terhadap latihan militer gabungan yang sedang berlangsung".
Dua hari setelah tes rudal, Presiden AS Donald Trump menerima surat tiga halaman dari Kim yang menentang latihan militer gabungan. Trump hanya merespon dengan keinginan pertemuan tingkat tinggi dengan Korut.
Sumber: CNNIndonesia.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…