RIAUBOOK.COM - Adrian, turis asal Barcelona, Spanyol yang sempat menghabiskan waktu dua hari di Pekanbaru dalam rangka wisata, begitu terkejut ketika mendengar kabar bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tengah melanda Riau.
Pasalnya, saat pria berusia 31 tahun itu mengunjungi "Kota Madani" pada tanggal 7-8 September 2019, ia masih belum mengetahui bahwa cuaca berkabut yang dilihatnya merupakan asap akibat Karhutla.
"Sungguh? aku baru tahu itu," ujar Adrian kepada RiauBook.com melalui sambungan seluler, Rabu (15/9/2019).
Adrian mengatakan, ia bersama sang istri, Teresa, wanita asal Portugal tidak mengetahui akan adanya Karhutla di Provinsi Riau sampai mereka meninggalkan Pekanbaru.
Insinyur yang pernah bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan Konstruksi Internasional itu bahkan beranggapan bahwa Karhutla di Riau lebih mengarah kepada adnya indikasi kepentingan koorporasi besar atau kepentingan politik semata.
"Saya berpikiran itu (bencana kabut asap) adalah sebuah situasi yang menyedihkan, karena kebakaran (Karhutla) terlihat seperti ada kesengajaan, mungkin untuk keuntungan perusahaan besar atau kepentingan politik," tuturnya.
Adrian juga beranggapan, masalah Karhutla yang berdampak pada perusakan lingkungan bukan hanya masalah Riau atau Indonesia, tapi juga merupakan masalah dunia. Karenanya ia setuju Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut memberikan solusi untuk penanganan masalah tersebut.
"Itu (keterlibatan PBB) akan sangat membantu, paling tidak itu penting untuk membuat dunia sadar akan situasi ini, karena berita ini tidak sampai ke Eropa, contohnya Spanyol," demikian Adrian. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…