RIAUBOOK.COM - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mendesak agar pemerintah mempercepat implementasi jual beli campuran minyak sawit mentah ke solar sebesar 30 persen alias B30 pada November 2019.
Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor mengatakan, keinginan tersebut berdasar pada uji coba yang telah dilakukan oleh pemerintah bersama pihak-pihak yang terlibat, meski sebelumnya implementasi jual beli B30 direncanakan baru akan terealisasi pada tahun 2020.
"Kami mau memulai coba langsung jualan. Usul saya itu mulai November di beberapa kota," ungkap Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Kendati demikian, menurut Tumanggor masih belum ada kepastian jual beli B30 bisa dilaksanakan lebih cepat sesuai usulan pelaku usaha.
Sebelumnya, sinyal postif terhadap rencana percepatan implementasi jual beli B30 juga telah dilambaikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Sebab, implementasi B30 bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi defisit neraca perdagangan melalui pengurangan impor minyak.
Menurut Darmin, penerapan B30 bakal mengurangi impor Solar sekitar 3 juta kiloliter per tahun. Selain itu, penerapan B30 juga bisa menjadi alternatif pemanfaatan minyak kelapa sawit di tengah hambatan dagang yang diterapkan Uni Eropa.
"Memang (penerapan B30) awal 2020, tapi kan kami bisa coba (dipercepat), (B30) bisa (diterapkan) di November," katanya.
Darmin mengungkapkan uji jalan B30 akan selesai pada pertengahan September ini. Sejauh ini, ia melanjutkan belum ada tanda-tanda negatif. Namun, pemerintah perlu waktu untuk membahas hasil uji jalan tersebut.
Sumber: CNNIndonesia.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…