RIAUBOOK.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau merilis turunnya aneka cabai seperti merah, hijau dan rawit yang telah menyebabkan provinsi tersebut kembali alami deflasi sebesar -0,23 persen untuk November 2019.

"Pada bulan November 2019, Provinsi Riau mengalami defIasi sebesar -0,23 persen dengan lndeks Harga Konsumen (IHK) 140,15," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Misparuddin di Pekanbaru, Senin (2/11/2019).

Misparuddin menjelaskan sudah tiga bulan terakhir ini Riau alami deflasi. Rata-rata dikarenakan beberapa komoditi kebutuhan bahan makanan, seperti cabai merah, rawit, cabai hijau, ikan serai dan ikan tongkol alami penurunan harga.

Ia mengatakan, dengan demikian lnflasi Tahun Kalender sebesar 2,53 persen, dan Inflasi Year on Year (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 2,76 persen.

Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami deflasi yakni Kota Pekanbaru sebesar -O,26 persen, Kota Dumai sebesar -0,12 persen dan Kota Tembilahan sebesar -O,15 persen.

"Deflasi Riau pada bulan November 2019 sebesar -0,23 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,92 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,05 persen, kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,03 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen, kelompok sandang sebesar -0,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar -0,02 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengaIami inflasi sebesar 0,08 persen," terangnya rinci.

Namun demikian komoditi yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah, beras, anggur, udang basah, telor ayam ras dan bayam.

"Dari tujuh kelompok, ada enam kelompok mengalami deflasi. Hanya satu kelompok yang mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau," pungkasnya. (RB/Ver)