RIAUBOOK.COM - Berdasarkan situs pelaporan Worldometers, Jerman tercatat menduduki posisi sebagai negara keempat dengan kasus kasus infeksi virus corona terbanyak, yakni 103.375 pada Selasa (7/4/2020).
Statistik itu pun membuat Jerman berada pada posisi lebih tinggi dari Prancis dan  China.Â
Namun, tidak seperti negara lainnya yang terkena dampak besar dari virus corona, sejauh ini angka kematian Jerman akibat Covid-19 jauh lebih rendah.
Dari jumlah kasus yang telah dikonfirmasi Jerman mencatat 1.810 kematian akibat virus, hanya sekitar 1,75 persen.Â
Sementara Prancis, yang berada di bawah posisi Jerman dengan 98.101 kasus memiliki jumlah perbandingan kematian yang lebih besar, yakni 8.911 atau 9,09 persen.
Begitu juga dengan Italia dengan persentase kematian sebesar 12,4 persen dan Spanyol sebesar 9,79 persen.
Jerman mencatat penurunan tertajam jumlah kematian harian akibat virus corona yakni 92 orang yang merupakan jumlah terendah dalam sepekan terakhir.
Melihat ini, beberapa pihak mulai menyoroti negeri panzer tersebut dan mencoba meneliti apa yang mereka dilakukan hingga dapat menekan jumlah kematian akibat virus corona.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jerman sebelumnya cepat tanggap dalam antisipasi saat covid-19 mulai masuk ke negara itu.
Pemerintah Jerman mengubah cara pandang mereka terhadap virus corona dan tak menganggap remeh segala potensi ancaman terkait penyebaran covid-19.
Pada akhir Februari, negara itu memperpanjang penutupan sekolah dan fasilitas penitipan anak dan mengharuskan siapa pun yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi untuk diisolasi selama 14 hari.Â
Bahkan dalam kasus yang belum dikonfirmasi, mereka yang pernah berada di dekat seseorang dengan gejala seperti virus corona tetap diwajibkan untuk mengisolasi diri.
Sementara itu, pemerintah mengatakan akan membatasi perjalanan ke Jerman, dan mulai membeli peralatan medis pelindung untuk mempersiapkan pertarungan covid-19.
Selain itu, Jerman juga menjadi salah satu negara pertama yang mengembangkan sistem pengujian Covid-19. Mereka mulai mengadakan pengujian virus pada pertengahan Februari. Meskipun belum memiliki kemampuan untuk menghasilkan tes yang cepat, mereka mengembangkan dari sisi cakupan wilayah.
Profesor Epidemiologi dari Yale School of Public Hearth Nathan Grubaugh menyebutkan bahwa Jerman tidak memiliki sistem diagnostik yang terpusat, dan melakukan pengujian di masing-masing wilayah secara keseluruhan. Hingga pada 2 April, laboratorium swasta di Jerman telah membantu negara tersebut menguji 1 juta orang untuk Covid-19.
"Jerman tidak memiliki sistem diagnostik terpusat sehingga laboratorium di seluruh negeri bebas untuk membuat tes," kata Nathan sebagaimana dimuat dalam Business Insider.
Di sisi lain, dalam penanganan covid-19, Jerman juga diuntungkan kapasitas tempat tidur dan unit perawatan intensif berkapasitas besar.
Tentu, ketersediaan sarana dan prasarana ini membuat perbedaan besar dalam kematian dan tingkat pemulihan dalam perang melawan pandemi.
Wabah virus yang menjadikan ventilator sebagai komoditas penting, Jerman memiliki tiga kali lebih banyak dari Italia dan hampir lima kali lebih banyak daripada Belanda.
Sejak awal wabah, apa yang Jerman lakukan secara efektif adalah berusaha menjaga kurva di bawah kendali dengan memainkan seluruh kekuatan medis mereka. Pengujian yang konstan dan luas, diiringi oleh penerapan karantina yang ketat di seluruh negeri secara tepat waktu telah membuat perbedaan bagi Jerman.
Kepala Ahli Virus Hans-Gerorg Krausslich menyebut pemerintah Jerman sangat menerima saran dan data dari ahli. Ia menyebut hal itu turut andil dalam pengambilan keputusan tepat pada waktunya
Hal itu juga yang menyebabkan pemerintah Jerman memiliki pandangan terhadap pandemi mirip dengan panduan yang dibuat oleh banyak pakar medis di seluruh dunia. Jerman dengan keamanan sosial yang kuat dan sistem kesehatan masyarakat telah mengikuti jalur ilmiah, membatasi penghitungan kematian sendiri.
"Mungkin kekuatan terbesar kami di Jerman adalah pengambilan keputusan yang rasional di tingkat pemerintahan tertinggi dikombinasikan dengan kepercayaan yang dinikmati pemerintah dalam populasi," kata Krausslich dalam artikel yang dimuat TRTWorld.Â
Sumber: CNN Indonesia
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…