RIAUBOOK.COM - Realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Provinsi Riau untuk tahap III masih harus digesa. Pasalnya, hingga saat ini progres penyaluran bantuan bersumber dari APBN tersebut baru terealisasi kepada 539 desa atau 33,88 persen dari alokasi anggaran Rp30,3 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Riau Yurnalis mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 1.052 desa di wilayah setempat yang masih menunggu penyaluran BLT DD tahap III tersebut.
"Sesuai dengan pola transfer, Dana Desa disalurkan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) langsung ditransfer ke Rekening Kas Desa (RKD),"kata Yurnalis, Rabu (8/7/2020) di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Dia meyakini, lambatnya realisasi penyaluran BLT DD tahap III tersebut lantaran dipengaruhi oleh adanya kebijakan perubahan pola transfer dari pemerintah pusat.
Lebih lanjut Yurnalis mengatakan, awalnya penyaluran Dana Desa dari pusat dilakukan dengan tiga tahap. Namun, sering dengan pandemi covid-19 saat ini, pola transfer tersebut mengalami perubahan. Di mana, penyaluran pada masing-masing tahapan dibagi lagi menjadi tiga gelombang.
"Awalnya penyaluran Dana Desa dibagi tiga tahap, tahap pertama disalurkan sebesar 40 persen, tahap kedua 40 persen, dan tahap ketiga 20 persen," ujarnya.
Namun, kata dia, sejak pandemi covid-19, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk kemudian membagi penyaluran tahap pertama menjadi tiga gelombang.
"Jadi tahap pertama yang 40 persen itu penyalurannya dibagi pada tiga gelombang. Gelombang pertama 15 persen, gelombang kedua 15 persen, dan gelombang ketiga 10 persen," ungkap Yurnalis. Jadi kami yakin dan percaya, terkait dengan pola seperti itu, artinya dana yang ditransfer dari pusat ke RKD itu belum semuanya bisa diterima oleh desa. Sehingga ini menjadi kendala untuk meningkatkan progres penyaluran BLT DD," terangnya.
Untuk diketahui, total alokasi BLT DD yang diberikan pemerintah pusat kepada desa-desa di10 kabupaten, Provinsi Riau, nilainya mencapai Rp196,4 miliar.
Dan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat miskin yang terdampak akibat pandemi covid-19. Di mana, dalam penyalurnnya dana tersebut kemudian ditransfer ke masing-masing Rekening Kas Desa (RKD) dalam tiga tahapan.
Untuk tahap I, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 90,5 miliar dan sudah disalurkan kepada 1.950 desa di wilayah Provinsi Riau, dengan progres tercatat telah mencapai 99,94 persen.
Sementara pada penyaluran tahap II, pemerintah kemudian mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75,5 miliar, namun baru terealisasi kepada 1.323 desa di wilayah setempat, dengan capaian 83,16 persen. Artinya, hingga saat ini di "Bumi Melayu" masih ada sebanyak 268 desa lagi juga tengah menunggu penyaluran bantuan tersebut. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…