RIAUBOOK.COM - Partai Golkar sejauh ini belum menentukan sikap pasti untuk Pilkada Bengkalis, Riau, namun dua nama masih bertengger menunggu perahu besar itu, antara Kasmarni atau Indra Gunawan (Eet).
Sebelumnya DPD I Golkar Riau telah menjaring sejumlah nama untuk direkomendasikan ke DPP sebagai bakal calon kepala daerah di Bengkalis. Dari sejumlah nama itu, mengerucut ke satu figur yakni Indra Gunawan alias Eet.
Eet yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Riau ketika itu memiliki elektabilitas tinggi, bertengger di bawah Kasmarni, birokrat Bengkalis.
Dengan keunggulan itu, Eet kemudian mendeklarasikan diri bakal maju bersama dengan politisi PKS, Samsu Dalimunthe (Samda) yang saat ini menjabat sebagai legislator Bengkalis.
Pasangan ini tentu menjadi magnet kuat jika miliki 'motor' politik yang luar biasa, terlebih jika penyatuan dua partai besar antara Golkar dan PKS benar-benar terealisasi.
Seperti diketahui, saat ini kursi DPRD Bengkalis memang dikuasai oleh dua partai itu, masing-masing memiliki delapan kursi. Jika keduanya berkoalisi, maka kekuatan mesin politik menjadi berlipat ganda.
Sayang harapan menyatukan dua perahu besar itu pupus setelah PKS mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Abi Bahrun dan Herman. Partai dakwah memilih berkoalisi dengan partai ka'bah, PPP.
Diterpa Kasus
Pasangan Eet-Samda yang sebelumnya begitu bersinar pun kini kian meredup setelah nama Eet disebut-sebut dalam sidang kasus dugaan korupsi yang menyeret Bupati Bengkalis nonaktif Amril Mukminin.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru yang menggelar sidang dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalan Bengkalis pada Kamis (2/7/2020) menghadirkan tiga saksi mantan anggota DPRD Bengkalis, masing-masing Firza Firdhauli, Abdurrahman Atan dan Jamal Abdillah.
Saksi menyebut Indra Gunawan alias Eet yang ketika itu menjabat sebagai anggota Banggar DPRD Bengkalis telah menerima uang ketok palu yang nilainya Rp50 juta.
Kesaksian itu kemudian dibantah Eet saat dia menghadiri sidang selanjutnya sebagai saksi. Namun pada sidang berikutnya yang digelar Kamis lalu, nama Eet kembali disebut menerima uang senilai Rp80 juta dari PT Citra Gading Asritama (CGA) selaku pemenang tender.
Citra Eet kian meredup setelah berulang kali disebut terlibat dalam perkara dugaan korupsi di Bengkalis.
Secara mengejutkan setelah kehilangan PKS, kini Golkar seakan kehilangan akar untuk mendukung Eet-Samda di Pilkada Bengkalis. Hal itu terbukti ketika Partai Beringin belum menerbitkan SK untuk Pilkada Bengkalis.
Sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hanya menyerahkan empat surat keputusan (SK) dukungan bagi pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah diRiauyang akan bertarung pada pilkada serentak Desember mendatang.
Penyerahan SK tersebut dilaksanakan di Kantor DPP Golkar di Jakarta untuk empat daerah yakniKuansing, Pelalawan, Indragiri Hulu, danSiak.
Untuk SK calon kepala dan wakil kepala daerah dari Kabupaten Pelalawan diberikan kepada Adi Sukemi-M Rais, Kuansing Andi Putra-Suhardiman Amby, dan Indragiri Hulu Rezita Meylani-Junaidi, terakhir Siak ada nama Said Arif Fadillah-Sujarwo.
Dengan demikian, tersisa lima daerah lagi yang belum mendapatkan SK DPP Golkar, yakni Kota Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Meranti dan terakhir Bengkalis.
Skema Baru
Dengan terhendusnya persoalan Eet-Samda, Golkar dikabarkan tengah merancang skema baru dalam peta politik untuk Pilkada Bengkalis.
Muncul beberapa nama yang menguat untuk merebut SK dukungan partai beringin, seperti Ahmad Syah Harrofie (ASH) bahkan dari lawan keras Eet, yakni Kasmarni.
Dengan munculnya dua nama itu, terdapat skema baru yang tentu tidak menguntungkan bagi Indra Gunawan.
"Apapun keputusan Golkar, itu adalah yang terbaik dan kita tunggu saja kemungkinan-kemungkinannya," kata Ahmad Syah Harrofie.
Pria yang akrab disapa ASH ini sebelumnya sempat menduduki jabatan sebagai Penjabat Bupati Bengkalis, saat ini dia sebagai Asisten I Pemprov Riau.
Selain Golkar, ASH sebelumnya juga turut mendaftar ke Gerindra, bersama dengan Kasmarni dan Ridwan Yazid.
Sementara itu Kasmarni menjadi satu-satunya bakal calon yang dipatikan telah mendapat tiket untuk maju di Pilkada Bengkalis. Kasmarni berpasangan dengan Bagus Santoso, politisi PAN.
Pasangan Kasmarni-Bagus Santoso (KBS) saat ini telah didukung oleh empat partai yakni, PBB, PKB, NasDem dan PAN dengan total 13 kursi.
Dikabarkan, Kasmarni juga mulai mendapat dukungan dari sejumlah tokoh Golkar untuk merebut SK yang tadinya mengarah ke Eet.
"Golkar adalah partai keluarga bagi kami, dan hampir seluruh saudara-saudara saya merupakan kader Golkar," kata Kasmarni beberapa waktu lalu.
Kasmarni mengakui dirinya masih membuka peluang untuk sejumlah partai yang ingin berkoalisi, termasuk Golkar.
Bagaimana Nasib Eet?
Saat ini nasib Indra Gunawan yang paling dinanti publik. Sempat dikabarkan setelah 'terbawa' kasus Amril Mukminin, Eet kemudian kehilangan semangat untuk ikut serta dalam kontestasi politik Bengkalis.
Namun kabar itu kemudian dibantah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Golkar Riau Ikhsan ST MIP.
"Tidak, masih tetap semangat. Barusan saya telepon Eet beliau masih fokus dan berniat maju di Pilkada Bengkalis," kata Ikhsan.
Ikhsan katakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar saat ini tengah intens konsolidasi ke berbagai daerah untuk memantapkan bakal calon kepala daerah di lima daerah tersisa, termasuk Bengkalis.
"Saat ini untuk lima daerah lagi masih menunggu keputusan DPP. Saat ini kami lagi konsolidasi di Meranti dan sejumlah daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak. Kami turun ke kabupaten/kota menguatkan bakal calon yang akan bertarung, termasuk Bengkalis," kata Ikhsan lewat telekomunikasi di Pekanbaru, Kamis (23/7/2020).
Sementara terkait keputusan DPP, lanjut Ikhsan, sejauh ini masih menunggu, dan untuk survei pemantapan sudah selesai dilakukan.
"Seharusnya survei dilakukan pada Februari lalu namun terkendala covid dan baru dilaksanakan baru-baru ini," katanya.
Yang jelas, lanjut dia, sampai saat ini DPD I Golkar Riau masih kuat mengusung nama-nama yang telah diajukan sebelumnya, termasuk Indra Gunawan (Eet).
"Itu sudah sesuai dengan penjaringan di bawah. Untuk Meranti masih Siad Hasyim dan untuk Bengkalis masih Eet dan belum ada perubahan," katanya.
Ikhsan menambahkan, pihaknya hanya tinggal menunggu keputusan DPP Golkar untuk hasil dari penjaringan bakal calon kepala daerah. (fzr)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…