RIAUBOOK.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bakal dicopot dari jabatannya karena termasuk dalam daftar reshuffle Kabinet Indonesia Maju, demikian narasi yang beredar dalam media sosial Facebook.
Dalam detailnya, narasi yang beredar itu juga menyematkan sebuah link pemberitaan berjudul "Prabowo Subianto Bakal Kena Reshuffle?"
Adapun narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:
"Saya hanya bisa share doang dan tak mampu membayangkan betapa kejamnya mereka. Sabar ya.." demikian bunyi narasi yang disebarkan seorang pengguna Facebook.
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jabar Saber Hoaks, ditemukan fakta berbeda dengan informasi yang beredar dalam media sosial tersebut.
Secara jelas, perombakkan kabinet masih sebatas pernyataan bernada ancaman dari Presiden Joko Widodo kepada menteri agar meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam menangani Covid-19.
Terlebih sampai saat ini, Kepala Negara juga belum memberikan informasi secara resmi daftar atau kabar tentang perombakkan posisi nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Di sisi lain, seorang Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyebut posisi Prabowo dinilai aman dari ancaman reshuffle.
Lebih dari itu, peenunjukkan Prabowo pasca Pilpres 2019 lalu juga diharapkan menjadi upaya rekonsiliasi politik.
Sehingga hingga kini, nama Ketua Umum Partai Gerindra itu masih ada dalam daftar nama menteri, yakni Menteri Pertahanan Indonesia ke-26.
Dalam arti lain, disimpulkan bahwa artikel pemberitaann tersebut ada ketidaksesuaian antara judul dan isi berita.
Dengan demikian, klaim narasi terkait Prabowo akan dicopot dari jabatan karena masuk dalam daftar menteri yang terkena reshuffle, terbukti palsu. Untuk itu, informasi yang beredar bebas itu dapat masuk dalam kategori Konten Palsu atau Fabricated Content.
Sumber pikiranrakyat
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…