RIAUBOOK.COM - Meski minyak sawit (CPO) Indonesia mendapat diskriminasi dari Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Tapi hal ini tidak membuat ekspor CPO ke "Benua Biru" tersebut turun. Malahan, grafiknya terus menanjak.
Sentimen negatif yang selama ini gencar digaungkan Uni Eropa untuk produk sawit dari Indonesia, nyatanya membuat CPO Indonesia semakin kian digandrungi.
Tahun lalu misalnya, ekspor CPO dari Indonesia ke Uni Eropa justru terus menunjukkan angka pertumbuhan kearah positif.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menjelaskan, selama 10 bulan pertama di 2020 nilai ekspor CPO Indonesia naik 27% dan dari sisi volume naik 10%.
"Ekspor dari kelapa sawit ke Uni Eropa di 10 bulan pertama tahun lalu itu naik, tidak kurang dari 27% kenaikan ekspornya, itu kalau kita bicara tentangvalue-nya. Kalau bicara volumenya itu naik 10%," kata dia dalam webinar, Rabu (13/1/2021).
Hal itu, dijelaskannya menunjukkan bahwaUni Eropatetap membuka pintu untuk produk kelapa sawit dari Indonesia.
"Jadi menurut saya ini adalah hal yang sangat sukses sekali dari negara Indonesia. Sangat jelas ini adalah sebuah bukti dan ada pintu yang tetap terbuka untuk ekspor untuk sumber daya alam, yaitu untuk kelapa sawit," sebutnya.
"Kita ada kesepakatan dengan Indonesia, tidak ada kebenaran di dalam pernyataan bahwa kami mem-banned, kami melarang ekspor dari minyak kelapa sawit atau membatasi. Kami bekerja sama secara khusus untuk minyak kelapa sawit," paparnya.
Dipahaminya memang ada perdebatan tentang keberlanjutan minyak kelapa sawit dan minyak sayur lainnya, dan isu ini menjadi persengketaan antara Indonesia dan Malaysia dengan Uni Eropa pada beberapa tahun terakhir.
Namun hal baiknya adalah kesuksesan di kedua belah pihak, yakni Indonesia-Malaysia danUni Eropayang setuju untuk mendiskusikan minyak kelapa sawit dan minyak sayur lainnya agar berkelanjutan.
"Ini adalah tugas yang besar dan saya tidak bisa mengatakan bahwa ini akan ada hasilnya dalam 3-4 bulan ke depan, ya memang membutuhkan waktu. Tentu saja ini perlu didukung inisiatif-inisiatif dari sisi kami sehubungan dengan pelatihan, adaptasi, dan hal-hal lainnya di Malaysia dan di Indonesia, itu perlu didukung supaya kita bisa maju melangkah ke depan," tambahnya.
Sumber:Detik.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…