RIAUBOOK.COM - Tokoh masyarakat Indragiri Hilir H.Musyaffak Asikin mengaku geram dan terpanggil untuk menyoroti kondisi jembatan yang membuat masyarakat terpaksa harus bergotong royong untuk memperbaiki Jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh yang menbentang pada lintasan Jalan Penghubung Pulau Kijang Kecamatan Reteh - Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

"Padahal kita semua tahu bahwa jalan tersebut merupakan akses jalan satu-satubya yang menghubungkan dua kecamatan tersebu, tapi sekarang kondisinya semakin memprihatinkan dan seakan terbiarkan begitu saja tanpa ada solusi dan ini bukanlah tanggung jawab Pemkab Inhil saja, namun di butuhkan peran aktif dari para anggota DPR RI, DPRD Provinsi Riau maupun DPRD Kabupaten Inhil," kata Musaffak juga mantan Anggota DPRD Riau periode 2014/2019 kepada pers lewat jejaring media WatsApp diterima, Selasa (19/10/2021).

Pria yang akrab disapa Haji Musfak ini mengatakan, banya legislator asal Inhil yang kini duduk di gedung-gedung megah DPRD Provinsi Riau maupun DPR RI, namun mereka seakan lupa kampung halaman mereka.

"Jangan selalu mengaku sebagai putra daerah ketika masa kampanye pemilu yang hari ini mereka semua seakan menutup mata akan kondisi jembatan tersebut," kata Musfak.

Musfak melanjutkan, pihaknya mengaku mengetahui melalui sumber yang dapat dipercaya, di mana sebelumnya Pemkab Inhil sudah menganggarkan dalam APBD Kabupaten Inhil tahun 2020 untuk perbaikan atau pembangunan jembatan penting tersebut.

Tetapi karena akibat dampak Corona Virus Desease tahun 2019 atau Pandemi Covid19, demikian Musfak, pembangunannya menjadi terhambat karena mengharuskan anggaaran tersebut difokuskan pada penanganan Covid-19.

"Akibatnya, terjadi rasionalisasi APBD Tahun 2020 dan 2021," kata dia.

Menurut sumber yang dipercaya, lanjut Musfak, untuk APBD tahun 2022 Pemkab Inhil juga telah kembali memasukan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk pembangunan jembatan dan sebesar Rp4,6 miliar untuk rehabilitasi jembatan yang ada di ruas Pulau Kijang - Kotabaru.

"Termasuk Jembatan Parit 16 yang hari ini kondisinya semakin parah dengan kategori pembangunan jembatan baru. Sedangkan untuk jalan dianggarkan Rp12,9 miliar," kata Musfak.

Dia katakan, pihanya sebagai masyarakat yang berasal dari Indaragiri Hilir bagian Selatan berharap kepada teman-teman anggota DPRD setempat terutama kepada 10 orang Anggota DPRD Inhil yg berasal dari Daerah Pemilihan 6 (Kec.Reteh,Sungai Batang,Keritang dan Kemuning) agar bisa berjuang keras menjadikan usulan Pemkab Inhil ini menjadi skala perioritas.

Musfak yang hari ini sedang bedomisili di Banda Aceh juga mengatakan bahwa beliau juga sering ditelepon oleh masyarakat Inhil terutama masyarakat Inhil bagian Selatan untuk ikut menyuarakan hal-hal yang menjadi kesenjangan di tengah-tengah masyarakat setempat.

Termasuk, lanjut dia, yakni terkait masalah infrastruktur jalan dan jembatan yang memang begitu dirasakan masyarakat selama ini.

Selain itu menurut Musfak lagi, bahwa sebenarnya masyarakat juga tahu bahwa ada anggota DPR RI daerah Pemilihan Riau 2 yang juga mengaku putra asli Reteh namun seakan lupa akan kampung halamanya.

"Mana perjuanganya untuk memperjuangkan DAK untuk Inhil dan selain itu mana Pokir 8 orang Anggota DPRD Provinsi Riau padahal dari 8 orang tersebut ada 3 orang yang juga mengaku putra-putri asli Reteh.

Apakah mereka semua ini sedang terlena menikmati pokir-pokir untuk menambah pundi-pundi kekayaan mereka yang akan mereka pergunakan untukbmembeli suara rakyat pada Pemilu akan datang tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang mereka wakili," demikian Musfak. (ist)