RIAUBOOK.COM - Fraksi Aryaduta yang merupakan kempulan para tokoh masyarakat Riau mengusulkan agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengangkat Penjabat Gubernur Riau dari unsur TNI.

"Riau ini multi etnis, maka perlu disiplin militer untuk mengendalikan gejolak-gejolak sosial masyarakat yang berpotensi terjadi," kata Tokoh Fraksi Aryaduta, mantan Hakim Agung RI, Syamsul Rakan Caniago di Pekanbaru, Senin (4/12/2023).

Mengapa perlu dari unsur TNI? Menurut Syamsul Rakan, Provinsi Riau merupakan wilayah yang berdampingan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Kita harus tahu bahwa Riau merupakan pintu gerbang politik ekonomi yang memang harus diwaspadai," kata Syamsul Rakan.

Kuncinya, lanjut dia, kebutuhan Penjabat Gubernur Riau dari unsur TNI adalah untuk stabilitas sosial dan keamananan karena letak Riau yang berbatasan langsung dengan negara-negara luar baik Malaysia maupun Singapura.

"Bahkan seharusnya kedudukan Pangdam itu lebih strategis di Riau dibanding di Sumut, karena Riau berhadapan langsung dengan negara negara luar," katanya.

Fraksi Aryaduta yang merupakan kempulan para tokoh masyarakat Riau yang kembali hadir --come back-- ke permukaan publik untuk memberikan masukan-masukan bagi kemajuan daerah yang kaya akan sumber daya alam.

Mantan Hakim Agung RI itu menjelaskan, Fraksi Aryaduta merupakan sebutan kelompok tokoh masyarakat Riau yang dulu kerap berkumpul di Hotel Aryaduta Pekanbaru membincangkan persoalan-persoalan Riau.

Kelompok ini terdiri dari sejumlah unsur tokoh masyarakat legendaris yang sebelumnya sempat eksis pada tahun 90-an.

"Fraksi Aryaduta sudah vakum lama, namun dihidupkan kembali untuk membahas berbagai persoalan daerah dan negara yang terjadi hari ini," kata Syamsul Rakan.

Dia mengatakan, saat ini masih ada tiga tokoh lain selain dirinya yang masih menginginkan kembali hadirnya Fraksi Aryaduta.

"Masih ada AB Purba, Viator Butarbutar dan Tartar Simanjuntak," kata Syamsul Rakan.

AB Purba saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), sementara Viator Butarbutar sebelumnya merupakan dosen di Universitas Riau.

Sementara Tartar Simanjuntak merupakan tokoh batak yang kerap memberikan kritikan atas kebijakan pemerintah daerah.

Selain tiga orang itu, menurut Syamsul Rakan sejumlah tokoh lainnya seperti Profesor Syafrinaldi (Rektor UIR), Doktor Saidul Amin (Rektor UMRI), Ketua DPRD Riau Yulisman, Nasrun Efendi (Tokoh Masyarakat Kampar), Nasir Day (tokoh Riau), Asri Auzar (Ketua Ikatan Keluarga Rokan Hilir), Syahril Abubakar (Tokoh Melayu Riau), Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dr. Chaidir, Ahmad Syah Harrofie (tokoh birokrat Riau), Bismar Rambah (tokoh masyarakat Pekanbaru), serta Fachrudin dan Manahara Manurung (keduanya politisi). (fzr)

tags:

• Pekanbaru
• dumai
• rohil

Share