Riau Book - Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau terus berupaya menciptakan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan berintegritas di antaranya melalui pengembangan Assessment Center.
Berikut di antara kegiatan dan upaya yang dilakukan BKP2D Provinsi Riau dalam upaya pengembangan Assessment Center.
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau melalui UPT. Assessment Kepegawaian melaksanakan kegiatan Pemetaan Jabatan Administrator ( Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas ) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau pada bulan Agustus 2016 lalu.
Kegiatan ini berlangsung di dua tempat yakni ruang kenanga dan auditorium Menara Lancang Kuning Jalan Sudirman Pekanbaru. Sebanyak 104 pejabat setingkat Eselon III di lingkungan Pemprov Riau mengikuti kegiatan ini.
Drs. Asrizal, M.Pd selaku Kepala BKP2D Provinsi Riau berkesempatan memberikan sambutan dan motivasi kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, Asrizal menyampaikan harapannya didalam tubuh aparatur Provinsi Riau.
"Dengan adanya kegiatan seperti ini agar dapat menciptakan aparatur yang profesional dan berintegritas," katanya.
Kegiatan ini bertujuan agar dapat memotret dan mengetahui kompetensi manajerial dari pejabat administrasi esselon III dan IV baik itu pejabat administrator maupun pengawas. Selain itu penguatan kelembagaan satuan kerja perangkat daerah atau organisasi perangkat daerah dan mengimplementasikan PP No. 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk melakukan penilaian ditangani oleh tim Assessor BKN dan dibantu oleh 13 orang assessor BKP2D Provinsi Riau.
Dari hasil kegiatan wawancara yang telah dilaksanakan, untuk proses pemetaan Jabatan Administrator (esselon III) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, pada 19 September 2016 lalu dilakukan diskusi (Assesor Meeting) pengolahan hasil pelaksanaan wawancara. Assessor Meeting yang dilaksanakan oleh tim assessor Upt. Assessment dan Pembinaan Rohani Kepegawaian BKP2D Provinsi Riau.
Hasil dari assessor meeting ini akan diserahkan kepada Gubernur Riau yang akan dijadikan bahan pertimbangan.
Diklat Assessor SDM Aparatur
Dalam rangka mendukung pengembangan Assessment Center Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Riau menyelenggarakan Diklat Assessor SDM Aparatur bagi 14 Pegawai Negeri Sipil yang telah disaring melalui Seleksi Assessor Provinsi Riau, belum lama ini di Pekanbaru.
Diklat ini berlangsung selama hampir 3 (tiga) minggu dengan narasumber yang berasal dari Badan Kepegawaian Negara.
Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh peserta dapat memperkuat pembentukan dan pengembangan Assessment Center Provinsi Riau ke depannya.
Assessment Ciptakan Aparatur Profesional
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau, Drs. Asrizal, M.Pd mengatakan assessment dilakukan bertujuan menciptakan aparatur profesional dan berintegritas.
Hal itu dikatakannya saat Pemetaan Jabatan Administrator ( Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas ) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau pada bulan Agustus 2016 lalu.
Kegiatan ini bertujuan agar dapat memotret dan mengetahui kompetensi manajerial dari pejabat administrasi esselon III dan IV baik itu pejabat administrator maupun pengawas. Selain itu penguatan kelembagaan satuan kerja perangkat daerah atau organisasi perangkat daerah dan mengimplementasikan PP no. 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Untuk melakukan penilaian ditangani oleh tim Assessor BKN dan dibantu oleh 13 orang assessor BKP2D Provinsi Riau.
Apa yang dimaksud dengan Assessment Center? Assessment Center, selanjutnya disingkat AC, adalah suatu metoda untuk mengidentifikasi dan menjaring pegawai, yang dinilai memiliki potensi dari sisi manajerial (managerial skill) untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility).
Dalam setiap program AC, setiap kandidat diberikan berbagai simulasi tingkah laku (behavioral simulation) untuk kemudian di observasi dan dievaluasi oleh beberapa assessor. Karakteristik dari AC, adalah mengacu pada job target yang spesifik, pemberian simulasi yang jenisnya multiple exercise dan proses penilaian yang bersifat multiple assessor. Oleh karena itu, sebagai metoda, AC memiliki validitas dan tingkat obyektivitas yang tergolong cukup tinggi.
Sebelum melakukan program AC, terlebih dahulu harus dilakukan tahapan kerja, yang secara metodologis disebut sebagai Pra-Assessment Center. Kegiatan yang dilakukan dalam Pra-Assessment Center ini, antara lain: Identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses dan Survey Penyusunan Simulasi.
Proses identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses diawali dengan menetapkan job target yang akan dinilai. Berdasarkan job target tersebut, secara sampling dicoba menggali informasi mengenai berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh pejabat pada job tersebut, melalui proses job analysis dengan menggunakan ICS (Identification Criteria for Success). Informasi ini bisa diperoleh dari job holder (pemangku jabatan), superior (atasan), mantan pemangku jabatan atau subordinate (anak buah), untuk kemudian diolah. Dari job analysis ini diperoleh Kriteria Sukses dari job target, berupa sejumlah dimensi atau kompetensi tertentu.
Tahap selanjutnya dilakukan survey kelapangan agar memahami dunia kerja, iklim kerja, kebiasaan atau pemasalahan-permasalahan yang secara nyata sering muncul di lapangan. Hasil survey digunakan sebagai bahan dalam mengembangkan atau membuat desain exercise atau simulasi sesuai kebutuhan dan tuntutan dari kriteria sukses job tersebut. Proses Pra-Assessment Center ini lebih kurang membutuhkan waktu antara 1,5 sampai 2 bulan, baru kemudian program assessment berjalan.
Assessment Center selain betujuan untuk memilih calon-calon pimpinan yang handal dan siap menghadapi tugas-tugas ke depan nanti, juga digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan, yang perlu diberikan kepada setiap karyawan agar lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan diberikan di kemudian hari. Assessment Center sebagai suatu metoda, selain digunakan dalam program pengembangan karir, juga digunakan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan/pegawai.
SDM merupakan salah satu isu yang paling disoroti oleh para pimpinan. Pernyataan bahwa 'Man behind the gun" atau kunci dari keberhasilan, namun di sisi lain praktek untuk mewujudkan SDM yang berkualitas seringkali menjadi nomor dua apabila hal tersebut dikaitkan dengan biaya. Karena adanya dua isu ini, yaitu membutuhkan SDM berkualitas, dan kebutuhan SDM berkualitas memerlukan biaya, maka perlu suatu upaya agar metoda pengembangan SDM diyakini baik, sehingga biaya yang dikeluarkan memadai dengan hasil yang diperoleh.
Sebagai suatu metoda untuk menggali kemampuan manajerial, Assessment Center memiliki kekuatan yang cukup tinggi dalam memprediksi tingkat keberhasilan seseorang dalam suatu posisi yang direncanakan baginya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh AT&T, dari 103 orang yang diidentifikasi sebgai "high potential person", 54% mendapat promosi satu tingkat dengan kesuksesan signifikan dan 42% mendapatkan promosi dua tingkat dengan kesuksesan yang juga signifikan. Dari penelitian tersebut, metoda Assessment Center memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan metoda lainnya.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, metoda Assessment Center mulai digunakan di Indonesia. Dengan menggunakan metoda ini, pimpinan dapat memiliki stok para karyawan yang dinilai potensial, dan menyebar di seluruh Indonesia. Metoda ini juga membuat metoda rekruitmen, promosi, mutasi menjadi lebih transparan, karena dilakukan dengan berbagai tahapan, yang tahapannya juga diberitahukan secara terbuka pada para karyawan. Dengan demikian, karyawan perusahaan, juga dapat menilai diri nya sendiri, dan dapat memperkirakan, kapan mereka akan mendapatkan promosi, serta persyaratan apa yang diperlukan dan sebagainya.
Peroleh Award Assessment Center Tingkat Nasional
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau memperoleh penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award dalam kategori terbaik III Implementasi Assessment Center Tingkat Nasional.
"Alhamdulillah BKP2D Riau mendapat BKN Award pada Rakor Kepegawaian Nasional tahun 2016, Kamis (26/5/2016) kemarin," ungkap Kepala BKP2D Riau, Asrizal, Jumat (27/5/2016) di Pekanbaru.
Dikatakan Asrizal, dari delapan kategori BKN AWARD yang diberikan, pemberian Award tersebut didasarkan pada evaluasi terhadap pembinaan manajemen kepegawaian yang dilakukan oleh Pemprov Riau dalam kurun waktu tahun 2015 dan 2016.
"Award ini kita dapat setelah melewati beberapa tahap evaluasi, di antaranya telah melaksanakan seleksi terbuka JTP (Jabatan Tinggi Pratama) sebanyak 63 jabatan, seleksi lanjutan JTP Sekretaris Dewan, dan mengirimkan 6 PNS untuk ikut Diklat jabatan fungsional asessor," ulasnya.
Kemudian, BKP2D Riau juga berhasil melaksanakan diklat jabatan fungsional asessor bekerjasama dengan BKN di Pekanbaru untuk 14 orang PNS. Telah memiliki 13 asessor yang bersertifikasi dan melaksanakan seleksi terbuka JTM (Jabatan Tinggi Madya) Sekdaprov Riau.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyelenggarakan BKN Award dengan mengumumkan pemenang penghargaan atas penilaian kualitas layanan kepegawaian unit-unit kepegawaian instansi/BKD melalui BKN Award.
Terdiri atas 8 kategori (Kepegawaian, Pelayanan Pengadaan dan Kepangkatan, Pelayanan Pensiun, Implementasi Computer Assisted Test (CAT BKN), Implementasi Penilaian Kinerja, Implementasi Assessment Center, Pelaksanaan e-PUPNS, dan BKD Inovatif).
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Rakornas Kepegawaian 2016, yang dibuka langsug oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla sekaligus menyerahkan trofi BKN Award. Dalam sambutannya Jusuf Kalla menegaskan bahwa "ASN dituntut untuk mengubah karakter, harus lebih inovatif, dan kreatif melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental."
BKN Award sendiri merupakan penghargaan kepada instansi yang berhasil dalam menyelenggarakan manajemen ASN secara kreatif, inovatif, akuntabel, konsisten, sesuai dengan kaidah, norma, standar dan prosedur yang berlaku. Penghargaan yang diberikan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pengelola kepegawaian di instansi, mendorong kreatifitas dan inovasi, serta penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan manajemen ASN.
Rincian Kategori BKN Award:
1. Perencanaan Kepegawaian;
2. Pelayanan Pengadaan dan Kepangkatan;
3. Pelayanan Pensiun;
4. Implementasi Computer Assisted Test (CAT) dalam Manajemen ASN;
5. Implementasi Penilaian Kinerja;
6. Implementasi Assessment Center;
7. Pelaksanaan e-PUPNS;
8. BKD Inovatif;
Dalam Kategori impelementasi Assessment Center Provinsi Riau meraih peringkat ke-3 (tiga). Hal ini merupakan suatu kebanggaan yang diraih oleh Provinsi Riau khususnya bagi BKP2D Provinsi Riau. Semoga hal ini dapat mendorong semakin baiknya pengelolaan kepegawaian di Indonesia umumnya dan di Provinsi Riau khususnya. (advertorial/humas Pemprov Riau)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…