Riau Book - Terkait aksi unjuk rasa bela Islam jilid lll, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain keluarkan maklumat dalam mengantisipasi aksi unjuk rasa tanggal 25 November dan 2 Desember 2016 nanti.

"Dalam maklumat yang saya keluarkan, tidak melarang bagi siapapun untuk mengemukakan pendapat depan umum, karena itu merupakan hak konstitusional dan kebebasan seseorang, namun saya berharap jangan lagi ikut unjuk rasa di Jakarta dan tidak hate speech artinya tidak melakukan ujaran kebencian," ujar Kapolda Riau kepada Riaubook.com, Rabu (23/11).

"Selama aksi tersebut tidak dalam mengumbar ujaran kebencian terhadap seseorang, itu tidak ada masalah dan kita juga melarang kepada pengunjuk rasa agar tidak membawa senjata tajam yang bisa membahayakan orang lain," kata Kapolda lagi.

Selain itu, jangan sampai merusak fasilitas umum dan menganggu aktivitas orang lain. Jika masih masalah dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lebih baik mengikuti dan percayakan saja dengan proses hukum yang sedang berjalan.

"Terkait masalah ini proses hukum sudah berjalan, tinggal ditunggu hasilnya saja. Jika hanya mau menggelar aksi Shalat Jumat bersama di jalan, lebih baik di Masjid aja," ungkap Zulkarnain lagi.

Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain mengatakan, terkait adanya unjuk rasa pada tanggal 25 November dan 2 Desember 2016 nanti, Polda Riau mengirim 200 angota ke Pusat untuk membantu menjaga keamanan di Jakarta. sementara untuk di wilayah Riau dalam mengantisipasi aksi tersebut, kita akan gelar pasukan Kamis (24/11/2016) pagi.

Maklumat tersebut berisi lima poin penting terkait menyikapi maraknya penyampaian pendapat di muka umum, khususnya di wilayah hukum Polda Riau. Isinya antara lain:

1. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum agar mematuhi peraturan sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 9 tahun 1998, tentang kemerdekaan penyampaian pendapat di muka umum, khususnya terkait kewajiban, larangan dan sanksi. Apabila tidak memenuhi perundang-undangan akan dilakukan tindakan tegas oleh Polri.

2. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum agar dilaksanakan dengan tertib dan santun dan tidak melanggar hak asasi masyarakat yang lain dan dilarang membawa benda berbahaya baik senjata tajam, alat pemukul, senjata api dan bahan peledak serta bahan berbahaya lainnya.

3. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum dilarang menganggu ketertiban umum, dilarang melakukan provokasi, menista lambang-lambang negara dengan maksud merendahkan harkat dan martabat bangsa negara Indonesia.

4. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang mengarah tindakan Makar terhadap pemerintah yang sah dapat dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Setiap pelanggaran tersebut di atas akan diberikan sanksi yang tegas berupa hukuman penjara sampai dengan hukuman seumur hidup/hukuman mati.

"Semoga unjuk rasa besok bisa berjalan dengan baik dan tetap kondusif, karena keamanan dan kenyamanan sesuatu hal yang sama-sama kita inginkan,"tutup Zulkarnain. (Fer)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau