RIAUBOOK.COM - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru memang menjadi ujung tombak tertibnya penegakan Peraturan Daerah di wilayah kerja setempat. Tanpa tedeng aling-aling masyarakat, maupun semua unsur tidak perduli kalau ada kesemrawutan pastilah mereka yng dipersalahkan tidak bisa tegas.
Padahal dengan begitu luasnya kawasan kota dan komplitnya permasalahan, serta ragamnya Perda tidak akan mampu ditegakkan dengan jumlah personEl yang terbatas.
Inilah yang selama ini jadi kendala dan penghambat kurang maksimalnya hasil dari penegakan Perda Kota Pekanbaru itu sendiri. Salah satu contoh adalah bisa terlihat masih banyaknya Pedagang Kaki Lima yang berjualan tidak pada tempatnya, seperti badan jalan trotoar seperti sebut saja di sepanjang Jalan Subrantas dan lain-lain.
Ini bukan berarti Satpol-PP Pekanbaru tidak bekerja, menurut Kepala Satpol-PP Kota Pekanbaru Zulpahmi Adrian mereka bahkan sudah mengatur jadwal patroli keliling untuk memantau ke semua sudut kota.
"Pagi, siang, malam selalu ada petugas yang turun dengan tim untuk patroli, namun kami jumlah personelnya sedikit," kata Zulpahmi.
Itu sudah jadi program rutin tiap hari, hanya kawasan yang luas dengan jumlah personel sekitar 160 orang harus mampu menertibkan gelandangan dan pengemis (Gepeng) PKL, tempat hiburan malam, praktik panti pijat, dan lain-lain belum lagi pengamanan kantor dan aset Pemko, rumah pejabat, hingga turun ke lapangan kalau ada aksi huru-hara atau demo.
"Padahal idelnya Pemko harus miliki 500 an anggota Satpol-PP," ujar pria handsome ini.
Zulpahmi Adrian
Namun demikian ia bertekat demi menjalankan tugas dan amanat dan menciptakan ketertiban dimasyarakat, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan tugas penegakan Perda dengan mengatur stategi. Selain azas prioritas, juga berupaya menggandengan kepolisian di wilayah setempat.
"Kami setiap operasi sesuai kawasan menggandeng kepolisian setempat guna memperkuat personel penertiban dan penegakan Perda. Syukur selama ini hubungan ini terjalin dan sangat membantu demi Pekanbaru yang aman dan tertib," pungkasnya.
Apalagi selama Ramadan hingga Idul Fitri tugas penegakan Perda meningkat berlipat ganda dari hari biasa. Karena moment ini sering menjadi ajang dan kesempatan bagi oknum pelaku kejahatan. Selain juga dimasa waktu itu masyarakat mengharapkan ada kenyamanan dalam menjalankan ibadah.
Selain juga gepeng yang juga marak saat moment keagamaan ini muncul membuat wajah kota menjadi tidak baik. Belum lagi beberapa rumah makan dan restoran yang nekat buka walau sudah dilarang.
"Namun kami akan berupaya memaksimalkan petugas yang minim untuk memberikan kenyamanan itun," janjinya.
Diakuinya pihaknya sudah selalu mengusulkan penambahan personil kepada Pemko namun sejauh ini belum bisa diakomodir dengan alasan keterbatasan anggaran. "Ia kalau melihat perkembangan kita butuh seribuan peronil," tambahnya. (adv/satpol-PP/diskominfo)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…