RIAUBOOK.COM - Teknologi terus berkembang hingga masuk ke era cyborg sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang menakutkan. Terutama dalam film-film box office. Banyak orang khawatir terhadap kecerdasan buatan atau Al (artificial inteligence).
Namun ternyata, era ini kemungkinan besar memang akan terjadi sebab manusia pun semakin akrab dengan mesin. Buktinya adalah rencana perusahaan Three Market Square (32M) memasang chip secara sukarela pada setiap karyawannya.
Microchip 32M akan mewujudkan rencananya pada 1 Agustus 2017 mendatang di River falls, Wisconsin. Chip tepatnya akan dipasang di antara ibu jari dan telunjuk.
Bila rencananya sukses, 32M menjadi perusahaan pertama yang menerapkan penggunaan chip di Amerika Serikat. Biaya pemasangan ditaksir mencapai ribuan dollar. Untuk satu karyawan, biayanya adalah 300 dollar AS. 32M akan menanggung semuanya.
CEO 32M, Todd Westby, mengatakan, chip akan berguna mendukung kegiatan karyawan mulai menggunakan mesin fotokopi hingga menyimpan informasi medis.
Jika telah terpasang, para karyawan tidak lagi perlu membawa kunci, kartu identitas, atau smartphone untuk mengoperasikan alat atau melakukan otentikasi.
Westby, seperti diberitakan Science Alert pada Selasa (25/7/2017), mengatakan, karyawannya merespon dengan campuran keengganan dan kegembiraan. Meski demikian, ia yakin lebih dari setengah karyawan akan ikut ambil bagian. Dia juga memastikan sistem chip ini aman.
"Kemungkinan hacking hampir tak ada karena tidak terhubung ke internet. Satu-satunya cara untuk mendapatkan konektivitas ke sana adalah dengan memotong tangan Anda," katanya.
Bila menyetujui karyawan menyetujui pemasangan chip, maka konsekuensinya adalah membagi sejumlah data pribadi ke perusahaan.
Chip dilengkapi GPS (Global Positioning System). Itu artinya, perusahaan bisa melacak lokasi karyawan. 32M bahkan bisa tahu lama istirahat karyawan hingga jenis makanan yang dibeli dan seberapa sering karyawan ke kamar mandi. Bagi pihak di luar 32M, langkah perusahaan memasang chip terlihat keren tetapi sekaligus mengkhawatirkan.
Adam Levin, pendiri perusahaan perlindungan data CyberScout, mengatakan, "Banyak hal yang dimulai dengan niat baik tetapi nantinya bisa berubah."
"Kita bertahan ribuan tahun sebagai spesies tanpa microchip, apakah ada kebutuhan khusus untuk melakukannya sekarang?" tanyanya.
32M bukanlah yang pertama. Perusahaan Swedia, Episenter, telah menerapkan hal yang sama awal 2017. Bagi Episenter, tak ada masalah yang harus diributkan soal implantasi chip. (RB/kcm)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…