RIAUBOOK.COM - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Riau memaksa ingin bertemu dengan Menko Perekonomian saat berkunjung ke Riau dalam rangka menghadiri seminar nasional yang digelar oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Mereka ingin menyampaikan langsung aspirasinya terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, namun mahasiswa tersebut tidak bisa bertemu Menko karena sedang buru-buru ke bandara dan dihalangi oleh sejumlah stafnya.
Salah satu yang mereka ingin sampaikan adalah rencana Pemerintah Pusat untuk mengimpor garam, yang menurut mereka akan merugikan petani.
"Sebenarnya impor garam itu tidak perlu terjadi. Kenapa Indonesia yang punya laut luas, berpotensi menghasilkan garam, justru harus impor," kata Rinaldi, Presiden Mahasiswa (Presma) UR di Pekanbaru, Senin (31/7/2017).
Selain itu beberapa persoalan juga ingin disampaikan ke Pemerintah diantaranya soal penghapusan subsidi listrik, pemotongan subsidi energi hingga BBM mengikuti harga pasar, hutang luar negeri yang bertambah serta pelebaran defisit anggaran.
"Untuk itu kami atas nama rakyat Indonesia menuntut beberapa hal yaitu kembalikan subsidi listrik, stop hutang luar negeri, stop penyaluran tenaga kerja asing dan stop kebijakan yang inkonstitusional," katanya.
Walaupun tidak sempat bertemu Menko, aksi ini mereka lakukan hanya sebagai bentuk memperjuangkan aspirasi rakyat agar mahasiswa tidak dikatakan tinggal diam menghadapi situasi saat ini.
"Lagi-lagi kami ditolak, kemarin kami ditolak ketemu Presiden Jokowi, sekarang juga juga tak bisa ketemu Menko, padahal kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami," kata Rinaldi. (RB/habir)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…