Catatan Perjalanan Tim Kemanusiaan FPR-APSI-KPJ

Kisah Amar, Relawan Palu yang Disetop Makhluk Halus Berwujud Wanita Gendong Bayi

RIAUBOOK.COM, PALU - Banyak cerita, kisah humanis, dramatis, tragis di balik bencana gempa-tsunami dan likuifaksi yang meluluhlantakan Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Sigi dan Donggala, 28 September silam. Bahkan kisah-kisah mistis yang membuat bulu tengkuk berdiri juga mencuat. Salah satunya, kejadian yang dialami Moh. Amar Ramadhan, pegawai honorer Dispenda Provinsi Sulawesi Tengah, yang kini terjun menjadi relawan di Palu.

Amar merupakan driver rombongan Misi Kemanusiaan Forum Pemred Riau (FPR), Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau dan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Pekanbaru selama di Palu. Pria muda hitam manis ini, menceritakan peristiwa mistis yang dialaminya itu, di sela-sela perjalanan meninjau serta mengantarkan bantuan ke sejumlah titik-titik pengungsian, awal pekan ini.

"Saya masih ingat, itu kejadian di hari ke-10 pasca-bencana. Suasana Kota Palu seperti kota mati dan sebagian besar wilayah masih gelap-gulita karena ketiadaan listrik," ungkap Amar mengawali ceritanya.

Malam itu sekitar pukul setengah 12, kisah Amar, dia baru saja mengantarkan kiriman paket perlengkapan bayi di daerah Kelurahan Kabonena Kecamatan Palu Barat. Ia bermaksud meneruskan perjalanan ke arah Palu Utara, tepatnya ke Kelurahan Taipa dan Kelurahan Tawaili, Kecamatan Palu Utara.

Untuk sampai ke sana, Amar mesti melintasi jalan Diponegoro, kawasan Pantai Talise Palu yangpada saat diguncang gempa dan disapu tsunami, ribuan korban tewas bergelimpangan. Persis didepan Palu Grand Mall (PGM), mendadak saja mobil Amar berhenti. Meski pedal gas coba ditekanAmar, namun mobil tidak bergerak meski mesin hidup.

"Saya lihat ke sebelah kiri, dari balik kaca mobil ada wanita berambut panjang sebahu berdiri sepertimenggendong bayi. Saya turunkan kaca mobil setengah. Saat itu wanita yang terlihat bajunya kumuhdan tak jelas lagi warnanya, bicara kepada saya," kisah Amar.

"Pak, tolong bisa antar kitorang pulang ke rumah?" kata Amar menirukan ucapan wanita itu.

Lalu, Amar bertanya, "Rumahnya dimana Bu?" Wanita itu menjawab, di Perumnas Balaroa.

Menurut Amar dia heran dengan permintaan wanita itu. Sebab, Perumnas Balaroa sendiri saat itusudah rata dengan tanah dan lebih dari 700 KK atau diperkirakan sekitar 2.100 jiwa masih tertimbundi bawah reruntuhan dan belum terevakuasi hingga saat ini. "Saya langsung merinding waktu itu,"ungkap Amar.

Amar kemudian menolak halus permintaan wanita itu dengan alasan belum ke arah Perumnas, tapimau mengantarkan bantuan ke arah Palu Utara. "Tolonglah saya Pak. Saya tidak tau ini anakkubarangkali kenapa? Terus suami saya kakinya patah dan tulang bahunya bergeser," ucap perempuanitu kepada Amar.

Di saat itu, tiba-tiba saja Amar menoleh ke depan dan melihat laki-laki berdiri sekitar dua meter di jalan di depan mobilnya. Keduanya diam dengan wajah pucat, tapi menatap tajam ke arahnya.

"Saat itu saya baru sadar bahwa saya tidak sedang berhadapan dengan manusia, melainkan makhluk halus. Selain tengah malam, suasananya sangat sepi. Tidak ada manusia yang melintas dengan mobil saat itu. Mungkin mereka roh yang gentayangan. Apalagi saya perhatikan kakinya sama sekali tidak menyentuh aspal," kata Amar yang mengaku langsung merinding saat itu.

"Saya istighfar, dan apa saja ayat-ayat yang terlintas di benak saya, saya baca seluruhnya," ungkap Amar. Ditekannya pedal gas dalam-dalam, ketika mobil bergerak, kedua makhluk yang berada di depan mobil, hilang. Dia juga tidak melirik lagi ke kiri, ke tempat wanita yang berdiri minta tumpangan tadi.

"Tadi saya kira mereka tertabrak. Ternyata tidak, hilang begitu saja. Sejauh-jauhnya saya pergi dari tempat itu. Baru setelah menemukan ada beberapa pengungsi yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan, di situ saya berhenti dan merenungkan apa yang menimpa saya tadi," ungkapnya.

Dituturkan Amar, ia kemudian membatalkan untuk mengantar bantuan malam itu. Amar memilihpulang ke rumah. Bukan ke rumah isterinya, melainkan ke rumah orangtuanya.

"Saya langsung tidur,dibungkus selimut dari kaki sampai kepala tertutup semua," kata Amar, kali ini bercerita dengansenyum khas anak muda Palu.

Namun kata Ayah dua putri kembar ini, ia dalam mimpi sempat didatangi kedua makluk yang sempat ditabraknya. "Kenapa kau tega tabrak kitorang yang sudah korban tsunami. Torang hanya mau minta tumpang antar ke rumah kami. Tapi kenapa sampai hati tidak mau angkut torang," kata makhluk tersebut.

"Ya saya jawab. Bukan saya tega tidak mau menolong. Tapi saya takut, karena kita sudah beda alam. Terus waktu saya tabrak kamu berdua, saya tidak sengaja. Karena saya sudah ketakutan dan panik. Jadi saya tidak sengaja tabrak kamu-kamu. Itu jawab saya dalam mimpi kepada mereka, Pak," kenang Amar.

Menurut Amar, sepertinya ada pesan yang ingin disampaikan makhluk tersebut kepadanya.

"Tapi mimpi saya terputus karena saya terbangun mendengar telepon berdering dari pemilik paket yang belum sempat saya antarkan malam itu. Jadi saya langsung bangun. Dan hingga saat ini saya masih bertanya-tanya pesan apa yang ingin disampaikan mereka. Tapi saya tak pernah bermimpi dan didatangi lagi hingga saat ini," ungkap Amar mengakhiri kenangan yang menyeramkan tersebut. (rls/tun)

foto

Terkait

Foto

Misi Kemanusiaan FPR-APSI-KPJ: Jeritan Pengungsi dan Nasib Korban Terhimpit Reruntuhan

RIAUBOOK.COM, PALU - Bencana alam selalu menyisakan cerita dan kisah duka yang memilukan. Tidak terkecuali bencana gempa bumi, tsunami dan…

Foto

Dari Mini Colloquium FAI UIR, Sistem Pendidikan Warisan Penjajah tak Mampu Kembalikan Kegemilangan Melayu Islam

RIAUBOOK.COM - Sistem pendidikan barat modern (sekular) warisan penjajah yang dipraktikkan pada hari ini tidak mampu mengembalikan kegemilangan masyarakat Melayu…

Foto

Tragedi Palu, Tim FPR-APSI-KPJ Kunjungi Petobo, 'Kuburan Massal' Seperti Perbukitan

RIAUBOOK.COM - Tim Bakti Kemanusiaan Forum Pemimpin Redaksi Riau (FPR), Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau dan Kelompok Penyanyi Jalanan…

Foto

Data Intelijen, Organisasi Nirlaba di Indonesia Gampang Disusupi

RIAUBOOK.COM - Organisasi nirlaba atau non-profit organization (NPO) yang beroperasi di Indonesia dinilai yang paling rentan disusupi.Selain juga Australia dan…

Foto

Tenaga Honor Bengkalis 'Was-was', Takut Dirumahkan

RIAUBOOK.COM - Sejumlah tenaga honorer/karyawan sukarela di Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau, mengaku 'was-was' karena takut akan dirumahkan sebagai dampak dari…

Foto

Misi Kemanusiaan FPR-APSI-KPJ: Dari Panti Asuhan hingga Kisah Duka Balaroa dan Mesjid Tak Tersentuh Tsunami

RIAUBOOK.COM, PALU - Yayasan Islamic Center Al Ghozali Bogor dan Travel Kaili Wisata Palu yang bergabung dengan tim Kemanusiaan Forum…

Foto

APBD Riau Naik Rp1 Triliun, BDH dan DAK Nambah

RIAUBOOK.COM - Kabar gembira bagi masyarakat Riau, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 nambah sekitar Rp1 triliun dari sebelumnya…

Foto

Besok Plt Gubernur Riau Menghadap Jokowi, Ini Soal Gelar LAMR untuk Presiden

RIAUBOOK.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau besok bakal menemui Presiden…

Foto

Pemerintah Pusat Mulai Memperhatikan Riau, Alokasi BDH Memuaskan, Suhardiman Amby: Bakal Cair Rp586 Miliar

RIAUBOOK.COM - Tim Banggar dibawah pimpinan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Noviwaldy Jusman, menindak lanjuti rapat Banggar Senin (06/11/2018) dengan…

Foto

Forum Pemred, APSI dan KPJ Bangkitkan Semangat Pengungsi Lewat Panggung 'Palu Bangkit, Palu Kuat'

PALU - Tak sia-sia kehadiran Forum Pemred Riau (FPR) bersama Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau dan Komunitas Penyanyi Jalanan…

Foto

Tim Kemanusiaan FPR, APSI dan KPJ Nyaris Terjebak Pasang Laut di Donggala

RIAUBOOK.COM - Tim Bakti Kemanusiaan Forum Pemred Riau (FPR), Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau dan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ)…

Foto

Bakti Kemanusiaan FPR & APSI Riau, Nanti Malam KPJ dan Salem Debu Manggung Bareng Hibur Korban Tsunami Sigi

RIAUBOOK.COM - Bakti kemanusiaan Forum Pemimpin Redaksi Riau (FPR) dan Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau akan berlanjut pada pentas…

Foto

Terkuak Jatuhnya Lion Air Mengerikan, Kecepatan 1.000 Kilometer Per Jam Menabrak Laut

RIAUBOOK.COM - Pihak K omite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menganalisis data-data yang diperoleh dari flight data recorder (FDR). Dibantu investigator asing,…

Foto

Wabup Meranti: Kalau Mau Selamat Hindari LGBT

RIAUBOOK.COM - Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Said Hasyim, merasa prihatin dengan semakin maraknya penyakit masyarakat di daerah ini. …

Foto

Forum Pemred Riau, APSI & KPJ Menempuh Perjalanan Darat Menuju Donggala

RIAUBOOK.COM - Forum Pemimpin Redaksi Riau (FPR) bersama Asosiasi Pengacara Indonesia (APSI) Riau dan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Pekanbaru akan…

Foto

Kisah Duka Kepala BPK Babel, Korban Lion Air JT 610

RIAUBOOK.COM - Masih banyak korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang belum teridentifikasi, dari belasan jenazah yang teridentifikasi, satu di…

Foto

Saleem Vokalis Debu Shalat Bersama Korban Tsunami Sigi di Masjid yang Tersisa, Asep Ruhiat Imamnya

RIAUBOOK.COM - Muhammad Saleem, vokalis dari Grub Band Debu yang merupakan band internasional, shalat bersama sejumlah korban bencana gempa dan…

Foto

Ini Dia Peraih Skor Tertinggi SKD CPNS

RIAUBOOK.COM - Pada tahapan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2018 telah banyak peserta yang…

Foto

Luar Biasa, Dari 2.486 Orang yang Ikut Tes CPNS Riau, Hanya 92 Passing Grade

RIAUBOOK.COM - Sejak hari pertama pada Senin (29/10/18) tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) digelar di…

Foto

Buntut Jatuhnya Pesawat Lion Air, Relawan Perjuangan Demokrasi Desak Pemerintah Cabut Izin PT Lion Mentari Airlines

RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menyatakan rasa belasungkawa atas kecelakaan tragis pesawat Lion Air JT-610, yang membawa 178…

Pendidikan