RIAUBOOK.COM - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Riau menyatakan gerakan wakaf bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut, jika dilakukan secara bersama.
"Kalau gerakan wakaf berjalan, kami yakin Riau bisa dijadikan sebagai daerah percontohan dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Karena di Riau ada banyak perusahaan dan dana CSR-nya bisa dimanfaatkan untuk wakaf," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Siti Astiyah pada acara seminar bidang APBD Riau 2019 yang dilaksanakan di Kantor BI Perwakilan Riau, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, Selasa (22/1/2019).
Dalam konsep wakaf ini pula yang dipercontohkan BI dengan menyumbang Rp20 juta bagi Kabupaten Siak, guna menjadi stimulus istrumen perbaikan ekonomi daerah.
"Ini gerakan moral, duit Rp20 juta mungkin tidak terlalu banyak jadi ini digunakan oleh Pemda sebagai pendorong. Wakaf ini dari gaji kita sendiri di BI Riau ada 50 orang, kita patungan ada yang Rp500 ribu, Rp100 ribu, ada yang Rp1 juta," katanya.
Siti Astiyah juga menjelaskan, memang ada banyak konsep ekonomi yang bisa dikembangkan untuk memperbaiki kondisi perekonomian daerah. Wakaf yang ditawarkan, menurut Siti dianggap masih sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Ini hanya sebagai contoh saja, dana dari wakaf bisa dibelikan kebun sawit lalu dananya dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat miskin. Saya sangat yakin dengan cara seperti ini masalah kemiskinan di Riau bisa diurai. Itu baru dari satu sektor, sedangkan dana wakaf bisa dikembangkan kepada sektor lainnya dengan tujuan untuk peningkatan perekonomian masyarakat," ujar Siti.
Ditambahkan dia apalagi sumber dana selain dari dana umat, wakaf bisa memanfaatkan dana CSR perusahaan, dimana dana ini bisa dijadikan sebagai modal awal untuk dikembangkan sehingga bisa memberi peluang besar terhadap lapangan kerja baru bagi masyarakat.
"Namun Perlu ada lembaga pengelola wakaf yang independen. Jangan dari Pemda," tegasnya.
Sementara Sekda Riau, Ahmad Hijazi mengatakan dana wakaf itu akan diserahkan ke badan wakaf. Ia menghargai keinginan BI yang mendorong penggunaan wakaf sebagai instrumen pembangunan daerah. Ia berharap kebijakan itu bisa diterapkan di kepemimpinan Gubernur Riau pada Februari 2019 Syamsuar.
"BI memotivasi supaya kita punya gerakan seperti itu. Ini adalah tantangan untuk Pemprov Riau," ujar Sekda. (RB/ver)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…