RIAUBOOK.COM - Selain meminta uang tebusan ke orang tua korban sebesar Rp 100 juta, DN pelaku penculikan anak di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak, ternyata juga menaruh dendam ke orang tua korban.
Hal itu diungkapkna Paur Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, saat memberikan keterangan ke wartawan, Kamis (28/3/19).
"Menurut pengakuan pelaku, alasan dia menculik anak tersebut dikarenakan dendam dengan orang tua korban karena tidak diberikan pekerjaan," kata Dedek.
Dedek mengatakan, DN menculik korban di jembatan depan Masjid Nurul Al hidayah Kampung Tuah Indrapura, Rabu (27/3/19) sekitar pukul 18.00 WIB, saat itu pelaku menculik korban menggunakan sepeda motor jenis honda merk Revo.
"Diketahui info bahwa korban dilarikan ke arah kecamatan Sungai Mandau, kemudian korban pada pukul 01.30 WIB mengaku, telah kabur dari sekapan pelaku dan meminta perlindungan kepada warga setempat, kemudian pelaku berupaya kabur ke arah Perawang," terangnya.
Dengan informasi ciri-ciri dan keberadaan pelaku, kemudian tim opsnal Polres Siak berhasil menangkap pelaku, pukul 10.00 WIB di Jalan Sungai Naga Kampung Pinang Sebatang Barat kecamatan Tualang Kabupaten Siak.
Sebelum penangkapan itu, pelaku juga mengirim pesan sms ke ibu korban, bahwa ia meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta, pelaku meminta orang tua korban untuk mengantarkan uang tersebut di pantai cincin.
Sementara itu, setelah dinyatakan hilang selama satu malam, Kamis (28/3/19) sekitar pukul 06.00 WIB. Saudara korban yang bernama mit memberitahukan ke keluarga korban, bahwa adiknya diinfokan berada di rumah kepala dusun Tumang Kecamatan Siak Sri Indrapura.
"Selanjutnya warga bersama anggota polri mengecek, dan keberadaan korban di rumah kadus Kampung Tumang yang bernama sutrisno dan setelah bertemu korban dibawa kembali ke Bunga Raya kemudian dibawa visum ke Puskesmas Bunga Raya," kata Dedek.
Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Siak guna proses lebih lanjut. (RB/Agus)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…