RIAUBOOK.COM - Pendinginan areal gambut bekas terbakar di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan telah memasuki hari ke-8. Meski titik api di permukaan sudah tidak terlihat, namun dasar gambut masih membara.
Hingga kini, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) terdiri dari unsur TNI-Polri dan Regu Pemadan Kebakaran (RPK) PT. Arara Abadi masih terus berupaya mendinginkan areal gambut yang masih mengeluarkan asap di lokasi tersebut.
"Hari ini adalah hari kedelapan, sudah memasuki proses pendinginan dilokasi bekas kebakaran. Sangat, sangat menguras tenaga dan pikiran. Pelaksanaan proses pendinginan ini sangatlah dilematis. Kita harus berjalan mengitari seluruh wilayah bekas kebakaran untuk memastikan asap yang masih hidup untuk segera disiram," kata Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0313/KPR, Mayor Inf S.Tarigan, Selasa (6/8/2019) di Pelalawan.
Ditanah gambut yang lumayan dalam, demikan Pabung, begitu sulit untuk menjinakkan asap akibat Karhutla. "Karena cukup dalam sumber apinya, hingga membuat penyiraman serta pendinginan membutuhkan sumber air yang harus banyak," ujarnya.
Keberadaan kabut asap yang mulai mengganggu kesehatan masyarakat, kata dia, secepatnya harus diatasi. Untuk itu, tak ada kata menyerah dalam upaya membebaskan Riau dari belenggu asap.
"Penyiramannya harus jauh masuk kedalam pori-pori gambut. Titik api sebagai sumber asap sudah mulai mengganggu kesehatan masyarakat, jadi kita semua harus bersungguh-sungguh untuk segera memutus sumber asap, agar masyarakat tidak menderita penyakit ISPA atau penyakit tenggorokan lainnya yang bisa menggangu segala aktivitas," ungkapnya. (rb)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…