RIAUBOOK.COM - Saat ini untuk tahapan seleksi calon direksi dan Komisaris Badan Usaha Milik Daerah Bank Riau Kepri telah mendekati tahapan akhir dengan penentu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Panitia seleksi masih menunggu hasil dari OJK," kata Ketua Pansel seleksi Direksi dan Komisaris BRK, Ahmad Syah Harrofie (ASH) di Pekanbaru, Kamis (24/1/2020).
  Â
Proses itu diperlukan untuk melihat kemampuan dan kompetensi calon direksi dan komisaris seperti yang telah diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham beberapa waktu lalu. Diharapkan proses tersebut dapat diterima dalam waktu dekat ini.
ASH mengatakan, pihaknya menunggu proses seleksi dari OJK.
Dalam tahapan penilaian, OJK punya mekanisme penilaian sendiri untuk menentukan siapa sosok yang dianggap cocok mengisi posisi jabatan yang kini kosong di unit usaha daerah tersebut.
 Â
"Ya tentu OJK ada mekanisme penilaiannya. Selain itu OJK juga punya rekam jejak sendiri dan akan memberikan penilaiannya terhadap calon-calon yang sudah diusulkan beberapa waktu lalu," kata Asisten 1 Setdaprov Riau itu.
Selain itu hasil seleksi dan tahapan dari Pansel tetap menjadi indikator penilaian. Serta ada hal lain yang bisa dilakukan OJK dan tidak bisa dilakukan oleh Pansel dalam keputusan yang sangat menentukan masa depan BUMD tersebut.
Seperti diinformasikan sebelumnya, dalam RUPSLB yang dilakukan pada tanggal 17 Januari 2019 lalu telah memutuskan masing-masing 2 nama untuk setiap posisi jabatan yang akan diusulkan. Untuk posisi calon Direktur Dana dan Jasa 2 nama yang disepakati oleh pemegang saham yakni Jazuli dan MH Suharto.
Sementara untuk calon Direktur Operasional BRK yang dipilih oleh para pemegang saham, yakni Denny Mulia Akbar dan Said Syamsuri.
Sedangkan posisi calon Direktur Utama BRK yakni Nizam Putih dan Andi Bukhari. Â Posisi strategis lainnya adalah calon Komisaris Utama BRK ada Yan Prana Jaya dan Indra SE.(MCR/mz)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…