RIAUBOOK.COM- Polsek Ukui, Polres Pelalawan seakan tak kenal lelah untuk terus mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah hukum setempat. Upaya pencegahan pun terus dioptimalkan dengan melibatkan stakeholder terkait, salah satunya dengan melibatkan masyarakat peduli api (MPA) setempat.
Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh anggota Polsek Ukui, Bhabinkamtibmas Desa Air Hitam, Bripka Alex Putra ketika menggelar patroli ke daerah-daerah rawan terbakar di wilayah setempat pada Senin (14/9/2020).
Dalam kegiatan tersebut, Bripka Alex Putra menyampaikan kepada warga agar tidak membakar lahan, termasuk ketika saat hendak bercocok tanam. Selain Itu, petugas tersebut juga turut membagikan maklumat Kapolda Riau tentang larangan membakar hutan maupun lahan.
Terpisah, Kapolsek Ukui AKP Rifendi mengatakan, pihaknya hingga saat ini memang terus menggencarkan upaya pencegahan karhutla untuk mewujudkan Riau bebas asap.
"Kegiatan patroli daerah rawan karhutla, setiap hari kami laksanakan, baik melalui Bhabinkamtibmas tiap desa maupun personel Polsek Ukui lainya. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir terjadinya kebakaran, pendeteksian dini, sehingga memudahkan kami untuk mengantisipasi atau menanggulangi terjadinya kebakaran," ujar Kapolsek.
"Karena yang namanya api itu muncul tidak secara tiba-tiba, pasti dari faktor manusia, ya ada yang sengaja dan tentu juga ada yang tidak sengaja seperti saat memancing kemudian bakar ikan, puntung rokok dan lain-lain yang jelas semuanya faktor manusia. Untuk itu setiap anggota saya tekankan agar melakukan pencegahan karhutla baik berupa sosialisasi, edukasi, bahkan penindakan sekalipun bila diperlukan" tambahnya.
Oleh karenanya, dengn kegiatan yang dilakukan secara massif tersebut, wilayah Ukui tidak lagi menjadi penyumbang asap seperti tahun-tahun sebelumnya. (RB)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…