Riau Book - Merintis usaha daur ulang sampah tidak segampang membalikkan telapak tangan, butuh ketabahan dan kerja keras karena menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan, bagai menanamkan benih di atas sebidang tanah, hasilnya dipetik setelah bertahun-tahun dipupuk dan disemai.
Soffia Seffen melakukan gerakan yang tidak terfikirkan oleh kebanyakan orang, dia memproduksi berbagai kerajinan daur ulang sampah, merajut anyaman menjadi berbagai produk berguna dan bernilai ekonomi.
Usaha itu dimulai dengan berbagai rintangan, tak sedikit pihak yang memandang sebelah mata, bahkan beberapa mencaci lewat perkataan yang menyakitkan.
"Saya sempat sakit, waktu itu ada pihak yang tidak senang dengan kerjaan saya ini. Tubuh ini kejang, mulut tak bisa berucap, dan ini menjadi pengalaman yang berharga," kata Soffia mengenang kisah awal bangkitnya dia bersama Dalang Collection.
Dalang Collection adalah sebuah perkumpulang para perajin daur ulang yang berlokasi di Jalan Gajah, Simpang SPG, Tenayan Raya, Pekanbaru.
Di sana, Soffia dan sejumlah perajin mengolah sampah plastik menjadi berbagai barang berharga, seperti alas meja, tas, sandal, topi, bunga, dan lainnya.
Hasil kerajinan tersebut yang kemudian membuat 'mata' pemerintah 'tak berkedip'. Beberapa tahun setelah usaha itu dijalankan, Soffia kemudian mendapat penghargaan tertinggi bidang lingkungan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika itu menghadiahi Soffia dengan Piala Kalpataru.
Seorang Wakil Rakyat di Senayan, Arsyadjuliandi Rachman turut menaruh perhatian atas kesuksesan Soffia. Dia kemudian berinisiatif membuka Yayasan Komunitas Aksi Lingkungan atau yang disingkat Komunal pada tahun 2012.
Yayasan Komunal didirikan Arsyadjuliandi Rachman atau yang akrab disapa Andi Rachman (kini Gubernur Riau) bersama pendiri lainnya, Muhammad Herwan dan Khaidir Akmalmas untuk memudahkan kegiatan-kegiatan yang dijalankan Soffia dan rekan seperjuangan.
Kalpataru dan 'Komunal' seakan mendatangkan gairah baru. Soffia semakin aktif melakukan pembinaan masyarakat khususnya dikalangan ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengolah sampah menjadi barang berharga.
Perhatian dari kegiatan itu tidak hanya datang dari pemerintah, sejumlah perusahaan bahkan mulai merangkut Soffia untuk menjalankan program sosial dan lingkungan (CSR) dalam pembinaan lingkungan lewat kepedulian industri kreatif.
Beberapa perusahaan yang telah merajut kerjasama itu antara lain; PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Ritel Giant, dan lainnya.
Selain itu, Soffia juga kerap menjadi narasumber di berbagai kegiatan seminar bertemakan lingkungan. Pemerintah Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru juga turut mengapresiasi keteguhan Soffia dibidang lingkungan lewat pendanaan dan bantuan fasilitas.
"Pemerintah Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru sudah cukup banyak membantu. Terlebih Pak Gubernur Andi Rachman dan Wali Kota Firdaus. Mereka selalu mendukung kegiatan yang saya jalankan," kata Soffia.
Terus Berkembang
Kecintaan Soffia untuk lingkungan terus berjalan, kegiatannya pun berkembang. Sekolah-sekolah dari berbagai wilayah Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru berdatangan ke Markas Dalang Collection untuk 'mengintip' kegiatan ibu beranak tiga itu.
"Sudah sangat banyak sekolah-sekolah yang belajar dengan datang langsung ke Dalang Collection. Bahkan tidak sedikit sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata," kata Soffia.
Memandang pentingnya kehadiran Soffia, Pemerintah Provinsi Riau kemudian menawarkan wanita bertubuh mungil itu untuk pindah tugas dan menetap secara permanen di pemerintahan kabinet Arsyadjuliandi Rachman.
Soffia yang tadinya adalah staf biasa di Kementerian Lingkungan Hidup perwakilan Riau, ditarik menjadi pejabat eselon IV di Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Riau.
Tidak lama setelah itu, Soffia semakin memantapkan aktivitas daur ulangnya. Hasilnya, dia kembali mendapatkan penghargaa tertinggi bidang lingkungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sofia juga telah menerima puluhan penghargaan lainnya dari berbagai pihak. Semua tergantung di dinding-dinding kantor Dalang Collection di Jalan Gajah menjadi saksi atas perjuangannya dibidang lingkungan.
Bank Sampah
Berbagai penghargaan yang dia terima bukan 'klimaks' dari perjuangannya. Soffia yang kini telah menduduki jabatan baru di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau terus melangkah maju, melakukan pembinaan-pembinaan terhadap masyarakat bahkan ke sekolah-sekolah.
Salah satu gagasan dia adalah mendirikan bank sampah. Kini, sudah ada ratusan sekolah yang telah memiliki bank sampah.
Sampah-sampah plastik dari sejumlah bank sampah itulah yang kemudian diolah Soffia untuk dijadikan barang berharga hingga memiliki nilai ekonomi. Kegiatan tersebut juga diklaim telah membantu pemerintah daerah dalam mengurangi limbah plastik yang menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir.
"Tidak gampang mendirikan bank sampah di sekolah-sekolah, terkadang ada halangan, namun sekarang sudah jalan dan ini menambah nilai plus dari gerakan kepedulian terhadap lingkungan," kata Soffia.
Bersama Komunal
Sakarang, Soffia bersama Dalang Collection semakin memantapkan kegiatan, melanjutkan aksi-aksi lingkungan bersama struktur baru Yayasan Komunal.
Setelah sempat fakum, kini Yayasan Komunal yang didirikan Arsyadjuliandi Rachman, Muhammad Herwan, dan Khaidir Akmalmas kembali memulai eksistensinya dengan tetap di bawah pengawasan, Kholis Romli, T. Khadafi Almunir, dan Jhon Wijaya.
Soffia Seffen tetap berada di pengurusan bersama Arpi Marzuki dan Nurmala Dewi. Sementara pelaksana dipimpin Fazar Muhardi selaku Direktur Eksekutif, dan ada sepuluh Deputi meliputi bidang pemberdayaan (Rosihan), bidang sosialisasi dan ekologi (Efriani), bidang penjaringan (Yopi Pranoto), bidang ekologi (Warqah Hasibuan), bidang administrasi (Jeniwardi), humas dan publikasi (Bambang Irawan), bidang pemerintahan (Astri Fani), bidang advokasi (Doni Rahim), bidang pemasaran (Risnawati), dan terakhir bidang event (Alel).
Awal kebangkitan Yayasan Komunal dimulai dengan akan dilaksanakannya kegiatan lingkungan bertema; "Riau Pustaka Lingkungan Dunia" pada 5 Maret mendatang.
Pesta kebangkitan tersebut akan dirangkai dengan ragam kegiatan seperti; gerak jalan santai bertema; "Jalan Sehat Bersama Gubernur", Standup Comedi, sosialisasi mata uang oleh Bank Indonesia dan Bank Riau Kepri, kemudian pameran produk lingkungan yang diisi oleh binaan pemerintah, perusahaan serta sekolah atau universitas.
"Ibarat khitanan, kegiatan ini adalah resepsi Yayasan Komunal dan semoga kedepan akan memperlancar kegiatan-kegiatan lingkungan oleh Komunal dengan dukungan semua pihak," kata Deputi Bidang Pemberdayaan Komunal, Rosihan.
Resepsi kebangkitan Yayasan Komunal dirangkai dengan HUT ke 2 portal berita RiauBook.com. "Itu karena antara riaubook dan Komunal memiliki misi yang sama dalam menjaga lingkungan. Media juga memiliki tanggung jawab untuk lingkungan sebagai penyedia informasi positif. Terlebih riaubook kini memiliki tagline baru, yakni bertekad menjadi pustaka Riau untuk dunia," kata Doni Rahim, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Riau Pustaka Lingkungan Dunia sekaligus Deputi Bidang Advokasi dan Pemimpin Perusahaan RiauBook.com.
Sementara itu Soffia Seffen selaku ikon Komunal meyakini kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengembalikan atau memulihkan citra Provinsi Riau yang sejak bertahun-tahun 'tercemar' kasus bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Soffia mengharapkan seluruh pihak, terkhusus perusahaan yang ada di Riau terlibat langsung dalam kegiatan "Riau Pustaka Lingkungan Dunia" sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan di provinsi ini.
Karena; tanpa lingkungan yang sehat, hidup Mu tak akan bermanfaat. (FZR)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau



Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…