Riau Book-Reshuffle kabinet banyak menuai tanggapan oleh rakyat Indonesia, tuntutan untuk di segerakan adanya reshuffle kabinet menuai sambutan hangat bagi rakyat.

Dengan diamanahkannya Sri Mulyani sebagai Menkeu dengan trackrecord pernah menduduki direktur bang dunia, Wiranto yang sebelumnya sudah pernah 2 kali menjadi Menkopolhukam dengan 2 rezim berbeda. Dikatakan sebagai menko profesional walaupun berasal dari Partai.

Sedang satu nama baru Menteri ESDM Chandra Tahir lulusan luar negeri tentu menjadi isu seksi yang membuat rakyat bisa optimis.

Namun kita cermati keputusan Jokowi untuk mereshuffle mendapat dampak yang luar biasa dari segi politiknya untuk memasukkan kebutuhan politiknya. Perwakilan dari Partai pengusung baru Golkar dan PAN sudah memasuki jajaran kabinet. Dan satu sisi juga berhasil menyingkirkan orang yang menjadi "beban" dalam pemerintahannya, seperti Rizal Ramli dan Sudirman Said, Ignasius johan yang tidak hentinya membuat sensasi.

Dimanakah nama Puan Maharani, Imam Nahrawi dan Rini soemarno yang mendapat rapor merah rakyat dari beberapa sumber polling yang ada beberapa waktu lalu?

Politik bersifat dinamis, rakyatlah sebagai pengawas abadi. Apakah reshuffle ini untuk kepentingan rakyat atau kepentingan Jokowi semata?

(Penulis adalah aktivis sekaligus mahasiswa jurusan Hukum Universitas Riau: Triandi Bimankalid)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau