RIAUBOOK.COM - Pasca terjadinya insiden pada jet tempur F16/TS 1603 yang tergelincir di landasan Lanud Roesmin Nurjadin yang keluar landasan pacu hingga terbalik, Selasa (14/03/2017) lalu, pesawat hanya mengalami kerusakan sekitar 25 persen dan dipastikan akan bisa terbang kembali.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI, Hendri Afiandi saat jumpa pers di ruang Arjunan Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (17/3/2017) sore.

Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pesawat ini masih layak diterbangkan lagi setelah melakukan perbaikan.

"Kenapa perlu diperbaiki, karena estimasi biaya yang akan dikeluarkan pun masih tergolong rendah, yakni sekitar Rp25 miliar. Namun, ini bisa saja bertambah atau berkurang. Jika diganti baru, harganya bisa mencapai 750 miliar," kata Hendri.

Kerusakan pesawat, dijelaskan Danlanud, yaitu pada bagian depan pesawat, sayap tengah kiri dan kanan, dan sayap belakang. Namun, Tim dari BPL (Bantuan Pemeliharaan Lapangan) tanggal 15 kemarin sudah mengecek dan menilai seberapa parah kerusakan pesawat tersebut.

Penyebab insiden untuk pastinya masih diselidiki, namun diketahui insiden terjadi saat penerbang Mayor Andri Setiawan melakukan pemberhentian dengan tidak sempurna yang mengakibatkan tergelincirnya pesawat. Sementara masih diduga akibat melakukan rem mendadak.

"Selain itu, hal ini juga dikarenakan run way yang pendek hanya sekitar 200 meter, layaknya panjang run way untuk landasan pesawat sekitar 3 KM," ujarnya.

Terkait penerbang, setelah diperiksa di rumah sakit, kondisinya dan psikologinya baik. Namun, sebelum bisa menerbangkan pesawat lagi, harus melakukan beberapa tes lagi di Jakarta nantinya.

"Yang jelas dari kejadian ini, tidak mengganggu atau melemahkan ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk latihan malam, sementara kita hentikan," tutup Hendri mengahiri keterangannya. (RB/Ferizal)