RIAUBOOK.COM - Agus Fitriani, janda dari almarhum Junaidi (41), yang jasadnya sempat tertahan di rumah sakit di Pekanbaru pada Jumat (29/12/2017) menuliskan surat khusus untuk anggota DPR RI Lukman Edy.
Isi surat tersebut mengungkap ucapan terimakasih karena Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy dianggap telah berperan dalam upaya membantu mengurus jenazah sang suami yang sempat tertahan sekitar 20 jam di sebuah rumah sakit swasta.
Fitriani dalam surat yang ditulisnya, Sabtu (30/12/2017) malam, beberapa jam setelah mengantarkan jenazah suaminya ke liang lahat, menyatakan pihaknya berterimakasih atas bantuan Lukman Edy sehingga almarhun Junaidi bisa dibawa pulang ke rumah duka di Desa Keranji, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
"Jenazah sudah dikebumikan sebagaimana layaknya," ungkap Fitriani dalam surat tersebut.
Fitriani adalah janda dari Junaidi, seorang buruh tani di Desa Sungai Keranji, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing.
Suaminya sempat menjadi pasien kanker hati yang pernah dirawat sekitar satu bulan di rumah sakit swasta di Pekanbaru, dan hingga meninggal, keluarga ini masih menyisakan utang perawatan lebih Rp40 juta.
Atas upaya sejumlah pihak, mulai dari warga Desa Sungai Keranji, advokat Supriadi Bone, Lukman Edy dan rekan relawan yang mendesak, akhirnya pihak rumah sakit kemudian mengizinkan jenazah Junaidi dibawa pulang oleh keluarga.
Namun demikian, pihak rumah sakit yang dikonfirmasi mengakui tertahannya jenazah Junaidi hingga puluhan jam bukan karena hambatan biaya, melainkan adanya salah komunikasi antara petugas medis dengan keluarga pasien.
Pengantaran jenazah Junaidi dilakukan pada Sabtu (30/12/2017) dinihari menggunakan unit ambulan milik rumah sakit tersebut. (RB/fzr)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…