RIAUBOOK.COM - Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Riau dipimpin langsung oleh Jaksa Agung Republik Indonesia HM Prasetyo, Jumat (11/5/2018) di Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung mengatakan seiring berkembang pesatnya jenis dan modus tindak pidana yang kian masif, kompleks, bahkan melibatkan lintas negara, mengharuskan aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan dibidang penuntutan untuk mampu menegakkan kebijakan hukum secara sungguh-sunguh dan profesional di Provinsi Riau.
"Pelatakan batu pertama ini hendaknya juga kita jadikan tonggak pembaharu untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan penegakan hukum, karena melalui peningkatan kinerja dan segenap komponen penegakan hukum, diharapkan mampu menepis stigma negatif terhadap penegakan hukum," kata Jaksa Agung.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau itu, Jaksa Agung juga meminta agar hal-hal, perilaku dan praktik-praktik yang dapat merusak citra korps harus dieliminir, supaya kepercayaan publik terhadap supermasi hukum dapat dibangun kembali, dimana hukum bisa benar-benar tampil menjadi Panglima di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Diktahui, Bangunan Kejati yang baru nantinya terdiri dari tujuh lanti dan dilengkapi dengan Gedung serbaguna, pembangunan kantor Kejati Riau ini merupakan hibah dari Pemprov Riau tahun 2018, dengan PAGU anggaran senilai Rp 94 Miliar dan dikerjakan oleh PT Hutama Karya (HK).
Pembangunan tersebut juga ditargetkan akan selesai pada tahun 2018, gedung tersebut juga akan mengaplikasi nilai-nilai adat dan istiadat Melayu Riau, sehingga menjadi kebanggan tersendiri bagi Korp Adhyaksa.
Selama pelaksanaan pembangunan, terhitung dari awal Juli 2018 para pegawai akan pindah kantor sementara ke Gedung Aset Kejati dari hasil barang rampasan di jalan Arifin Achmad, Pekanbaru. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…