RIAUBOOK.COM - Maraknya perambahan dan penyelundupan kayu Bakau ( Mangrove) di daerah pesisir "Bumi Lancang Kuning" menjadi perhatian pemerintah setempat, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Ahmad Hizaji mengakui jika kegiatan ilegal tersebut telah berlangsung sejak lama.

"Itu memang dari dulu, mungkin aparat yang bertugas di perairan dapat melakukan law impressment, kalau di laut itu kadang-kadang tidak kelihatan," kata Hijazi saat ditemui RiauBook.com (1/2/2019).

Hijazi juga mengakui, penyelundupan kayu tersebut juga erat kaitannya dengan penyelundupan barang terlarang lintas negara, " waktu saya di Batam saya sering berkoordinasi dengan Malaysia, kalau mau melihat jalurnya, lihat saja di Pelabuhan Batu Pahat (Malaysia), jadi titik-titik itu yang harus ketika perhatikan, dari sana mereka kirim narkoba, dan dari sini mereka selundupkan kayu,".

Hijazi juga mengakui jika Pemerintah Provinsi Riau memiliki keterbatasan dalam jumlah personel Polisi Hutan.

"Untuk itu memang kita jelas kekurangan, tapi yang penting harus ada ketegasan dalam bertindak. Kalau ada yang melanggar aturan harus ditindak," demikian Sekda.

Seperti diketahui, awal tahun ini upaya penyelundupan 2.750 bayang kayu bakau menggunakan Kapal Motor dari Selat Panjang berhasil digagalkan oleh pihak Bea Cukai Bengkalis di perairan Bengkalis.

Penyidik Bea Cukai Bengkalis juga telah menetapkan dan menahan Nahkoda berinisial TH terkait kasus tersebut setelah berkonsultasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Bengkalis beberapa waktu lalu. (RB/Dwi)