Riau Book - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Siak mengikuti Diskusi terhadap penyelamatan Hutan dan Lahan di Kabupaten Siak yang ditaja oleh Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Kamis (22/1216) di Hotel Grand Royal.

Turut dihadiri oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak (GMPKS), Sekolah Tinggi Agama Islam Sultan Syarif Hasyim (STAI-Susha), Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) dan pers.

Buruknya tata kelola hutan dan lahan di Provinsi Riau salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya partisipasi publik untuk mengakses informasi yang berkaitan dengan sumber daya alam.

Selain itu rendahnya partisipasi publik juga pemerintah masih menutup ruang kepada publik untuk mengakses dokumen yang berkaitan dengan tatakelola hutan dan lahan. Untuk itu dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk mendorong pemerintah.

Hal itu disampaikan peneliti FITRA Riau Triono Hadi saat memaparkan diskusi publik dengan tema " Mendorong APBD Pro terhadap Penyelamatan Hutan dan Lahan di Kabupaten Siak".

" Kegiatan diskusi ini juga bertujuan untuk melihat dimana strategi Pemkab Siak terhadap kebijakan anggaran untuk pengelolaan penyelamatan hutan dan lahan. Selama ini telah banyak kejadian kebakaran hutan dan lahan, disamping itu tentu adanya penguatan ekonomi masyarakat terhadap kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan efek dari dampak kebakaran hutan dan lahan sangat menurun," ujar Triono.

" Kegiatan sudah lama kita merancangnya,apalagi Kabupaten Siak merupakan menjadi salah satu daerah yang ikut dalam program setapak untuk menyelamakan hutan," kata Triono.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Siak H Fauzi Asni mengatakan terkait dengan diskusi ini, Fauzi mendukung dan berkomitmen program yang disampaikan ini menajdi bahan pertimbangan Pemkab Siak untuk membuat kebijakan terkait tata kelola hutan dan lahan.

" Untuk itu ini yang perlu kita diskusikan termasuk bersama Satker yang terkait. Selain itu Siak telah dilaunching oleh Mentri LHK serta juga telah memproklamirkan Kabupaten Siak sebagai Kabupaten Hijau," ujar Fauzi.

Terhadap Ruang terbuka hijau, Fauzi memaparkan begitu pentingnya penyelamatan hutan dan lahan, namun kesemuanya itu tentunya juga telah dianggarkan. Bukan hanya itu saja, namun penyelamatan daerah aliran sungai Siak juga dijaga. Itu bukti keberpihakan Pemkab Siak terhadap penyelamatan serta pelestarian terhadap lingkungan.

" Selain itu kita telah beritikad untuk masalah ilegal loging perambahan hutan, untuk itu kegiatan tersebut harus diberantas. Jadi itu lah tugas kita," jelas Fauzi.

" Kita juga akan memberdayakan masyarakat untuk sosialisasi lingkungan, ini juga sangat penting mengingat pada saat ini Siak telah menjadi kabupaten hijau. Kita juga telah membuat visi kedepan serta kita juga turut andil dalam menjadikan Siak menjadi kabupaten hijau. mari kita selalu sinergi untuk membangun Siak," ujar Fauzi. (AS) ‎

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau