Mereka yang dimintai keterangan adalah ISP selaku Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Riau, ALMS selaku Plt Kepala Bidang Perbendaharaan, dan MDA selaku Kepala Bidang Anggaran. Selain itu, PNM dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, ADB dari Bidang Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah III, serta TBN dari Subbagian Tata Usaha UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI turut hadir memberikan keterangan.

Sementara tiga ajudan Gubernur Riau yang dimintai keterangan adalahi RND, DHR, dan JN alias MJN. Selain itu juga ada seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SRW yang juga ikut diperiksa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sebagian dari saksi itu adalah Plt Kepala BPKAD Riau Ispan S Syahputra, Plt Kabid Perbendaharaan BPKAD Alamsyah Almubaraq, Kabid Anggaran BPKAD Mardoni Akrom, dan Plt Kepala Bappeda Riau Purnama Irawansyah.

Kasus ini mencuat setelah KPK menangkap Gubernur Riau Abdul Wahid bersama delapan orang lainnya dalam operasi tangkap tangan, Senin (3/11/2025). Sehari setelahnya, Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M Nursalam menyerahkan diri dan diperiksa penyidik.

KPK kemudian mengonfirmasi telah menetapkan sejumlah tersangka usai operasi tersebut. Pada Rabu (5/11/2025), lembaga antikorupsi resmi mengumumkan Abdul Wahid, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Riau M Arief Setiawan, serta Dani M Nursalam sebagai tersangka dalam dugaan pemerasan di Pemprov Riau untuk anggaran 2025. (Griau)

tags:

• Pekanbaru
• dumai
• rohil

Share