RIAUBOOK.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang terduga teroris di Serpong Utara, Tangerang Selatan. Densus telah mengintai S, terduga teroris itu sejak Kamis 10 Agustus 2017.
Densus 88 Polri melakukan pengintaian terduga teroris di Perumahan Melia Grove Blok GM I RT 03 RW 23 Kelurahan Paku Jaya Keccamatan Serpong Utara, Kota Tangsel," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto seperti dikutip dari Liputan6.com, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Setelah itu, pukul 07.00 WIB tadi, Densus 88 Polri menangkap terduga teroris berinisial SP. Terduga teroris tersebut ditangkap ketika mengantar anaknya ke sekolah.
"Selanjutnya pukul 07.30 WIB, terduga beserta keluarga di bawa ke Polsek Serpong di Pimpin oleh Kapolsek Serpong," kata Setyo.
Tim Polri pun melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris SP. Penggeledahan itu dilakukan oleh tim identifikasi Polres Tangsel.
Pada penggeledahan itu, Polri menemukan sejumlah barang bukti terkait terorisme. Antara lain, 1 keping CD dan buku-buku jihad.
"Ada dokumen, laptop, CPU, buku-buku jihad, 1 buah voice recorder, 1 buah CD jihad judul perjuangan kompilasi Nazid, buku agenda," tutur Setyo.
Selain itu, petugas menemukan senjata tajam berupa badik, sebuah papan sasaran panah di rumah terduga teroris tersebut. "Selanjutnya di bawa ke mako Polres Tangsel," lanjut Setyo.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan terduga teroris S menggalang dana dengan cara melakukan pendekatan personal atau diistilahkan Martinus sebagai person to person. Dana tersebut diduga untuk membiayai dan memberikan bekal uang kepada orang-orang yang hendak ke Suriah dan Filipina.
"Yang dilakukan adalah mengajak orang untuk berbagi dananya, kemudian mengirimkan kepada orang-orang atau membekali yang berangkat dengan uang dari dana itu," kata Martinus.
Martinus menjelaskan lebih lanjut S mendatangi para calon donatur, lalu berupaya menanamkan paham radikal. Kemudian, setelah calon donatur berhasil didekati, lanjut Martinus, S meminta calon donatur menyumbangkan uang mereka.
"Yang dilakukan person to person, mendatangi orang-orang, melakukan upaya-upaya radikal dan mengajak menjadi bagian dari yang kita sebut adalah kelompok-kelompok radikal," ujar Martinus.
"Mereka minta sumbangan, mengumpulkan dan memberangkatkan mereka yang mau ke Filipina dan Suriah, di mana itu tujuan aksi-aksi terorisme," sambung dia.
S ditangkap polisi di kompleks rumahnya, Melia Grove, Paku Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, sekitar pukul 06.30 WIB. Dia ditangkap saat hendak mengantar anaknya ke sekolah.
Polisi lalu menggeledah rumah S dan menyita barang bukti sebanyak 4 boks. Sedangkan S beserta istri dan seorang anaknya dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk diperiksa. (RB/dtc/lip6)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…