RIAUBOOK.COM - Mekanisme serta syarat dalam pengadaan aspal curah panas, menjadi hambatan bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau merubah pola pemeliharaan jalan rusak dengan cara swakelola seperti yang diinstruksikan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
Meski demikian, Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto menyatakan pihaknya tidak ada masalah dan siap menjalankan petunjuk Gubri yang menginginkan pola baru dalam pemeliharaan jalan di wilayah setempat.
"Bisa, tidak ada masalah, matrial bangunan bisa kita tenderkan, hanya saja misalnya seperti aspal, dia kan harus dengan mesin, dia ada mixer-nya dan harus dipanaskan, itu kita tidak punya dan harus kita beli kepada orang," kata Dadang kepada RiauBook.com saat dihubungi, Jumat (14/06/2019).
"Rata-rata, seperti penambalan jalan itu, kalau produksinnya (aspal) hanya sedikit mereka (rekanan) tidak mau, ini jadi kendala juga," tambah Dadang lagi.
Seperti diketahui, sebelumnya Syamsuar menuturkan, setelah ia resmi menjabat sebagai gubernur pada Februari lalu, dalam kunjungannya ke daerah-daerah yang ada di Riau, terrdapat beberapa titik jalan rusak yang mengganggu arus lalu lintas.
"Memang jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau ini banyak yang parah-parah. Untuk itu, saya sudah minta kepada dinas terkait bahwa proses pemeliharaan jalan itu harus diubah polanya," katanya.
Untuk mempercepat waktu perbaikan jalan, Gubri meminta supaya Dinas PUPR mengerjakannya denan cara Swakola. "Dimana yang ditenderkan itu hanya bahan bangunannya saja. Dengan sistem itu, jika terjadi kerusakan kecil di jalan seperti ada lubang bisa langsung dikerjakan. Pola ini juga bisa mempercepat perbaikan jalan," ujarnya. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…