Riaubook - Akibat putusnya badan jalan di jalan Lintas Sumatera Barat (Sumbar)-Riau, tepatnya di Tanjung Alam Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, yang dukarenakan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini, membuat harga -harga bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Pelalawan, Riau, melambung tinggi.

Seperti halnya sayur mayur yang rata-rata dipasok dari daerah Sumatera Barat, akibatnya ketersediaan stok barang menipis, menimbulkan kenaikan harga.

Yang paling terasa terjadi kenaikan pada cabai merah maupun hijau, yang mana harga sebelumnya cuma Rp 25 000/Kg me.jadi Rp 60 000/Kg.

"Ya, kenaikan terpaksa terjadi diakibatkan ketersediaan barang yang makin menipis akibat putusnya jalan darat lintas Sumbar-Riau," kata Fauzi salah seorang pedagang sayur mayur di pasar baru, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, kepada Riaubook.com, Sabtu (11/03/2017).

Menurut Fauzi, masih untung ada daerah pemasok diluar Sumbar, yakni Sumatera Utara. " Itupun tidak begitu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Pelalawan," kata Fauzi lagi.

Namun belakangan ini dengan telah mulai bisa dilaluinya jalur longsor lintas Sumbar-Riau di Tanjung Alam, pasokan sayur mayur mulai kancar walaupun belum sepenuhnya normal.

"Kita berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi jalan saat musim penghujan, sehingga kejadian yang demikian tidak sampai terulang kembali," harap Fauzi.

Jalur jalan lintas Sumbar-Riau di daerah Pangkalan Limapuluh Koto, memang rawan longsor, hampir setiap tahunnya terjadi. Terlihat pemerintah kurang dalam antisipasi sehingga sempat menimbulkan kemacetan berhari-hari dilokasi.

"Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan semua lancar hingga harga sayur mayur di Pangkalan Kerinci dapat kembali normal," tutup Fauzi.[RB/ton].

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau