RIAUBOOK.COM - Kaburnya ratusan narapidana dari Rumah Tahanan (Rutan) Sialang Bungkuk, Pekanbaru pada Jumat (05/05/2017) lalu merupakan kasus terbesar sepanjang sejarah. Kejadian ini juga mampu membuka tabir betapa pahitnya hidup yang dirasakan oleh para tahanan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh pengamat hukum dan akademisi, Yusuf Daeng kepada Riaubook.com saat ditemui beberapa hari lalu.
"Selain pengawasan Rutan yang lemah, kondisi kehidupan yang tak layak juga sebagai pemicu tarjadinya peristiwa ini," ujar Yusuf Daeng yang pernah melakukan penelitian terhadap banduan (narapidana) di penjara Kajang, Malaysia.
Menurut Yusuf Daeng, saat pembagian kelas-kelas di dalam tahanan, disinilah banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk meminta bayaran pindah kamar, mulai dari 2 juta sampai 100 Juta. apalagi untuk tahanan yang kasus korupsi, nilainnya bisa di atas ratusan juta.
"Seharusnya seluruh fasilitas yang ada di dalamnya mulai dari makan, minum,uang sabun,dan yang berhubungan dengan kebutuhan fisik,termasuk kesehatan napi sebenarnya anggaran itu ditanggung oleh negara," ujarnya.
Yusuf Daeng menceritakan jika dirinya sering berceramah di dalam penjara. Sehingga banyak keluhan yang diterimanya. Seperti keluhan setiap menjenguk ke dalam dikenakan beban biaya, mau nelfon juga dimintai uang pulsa, uang air sampai uang pindah kamar," imbuhnya.
Dari kejadian ini, Yusuf Daeng melihat ada yang salah dalam sistem pengawasan dan pengamanan di Rutan tersebut, tak heran jika bandar narkobapun bebas berinteraksi baik melalui email, telp, dan lain sebagainya. Kebebasan itu mahal dan ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang membangun jaringan keluar tahanan, tentu saja kemudahaan-kemudahan ini melibatkan orang di dalam Lapas itu sendiri.
"Kasus kaburnya tahanan di Rutan Sialang Bungkuk ini merupakan kasus nasional yang menarik perhatian negara. Hal ini harus menjadi pembelajaran nasional pula agar tidak terjadi lagi," tutupnya.
Dari data Polda Riau yang berhasil di rangkum, sampai hari ini Senin (15/05/2017), dari 448 orang tahanan yang kabur, sebanyak 128 orang lagi masih dalam buronan polisi. (RB/Ferizal)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…