RIAUBOOK.COM - Dua orang guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, mendadak jadi Camat dan Kepala Desa (Kades), usut punya usut ternyata keduanya merupakan suami isteri yang merupakan adik kandung dan adik ipar Bupati Afrizal Sintong.

Dari informasi yang diterima RiauBook.com, Rabu (5/3/2024), dua orang itu adalah Emelda, adik kandung Bupati Sintong, dari Guru SD menjadi Camat Tanah Putih, sementara suaminya yang merupakan ipar bupati bernama Muhamad Fitri menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Banjar 12, Kecamatan Sedinginan.

Tidak hanya itu, Isteri Bupati Sintong bernama Sanimar bahkan telah dinaikkan pangkatnya, kini menduduki jabatan Eselon III sebagai Kepala Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan.

Pengamat hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Dharma Andigha, Doktor Raden Adnan S.H., M.H mengatakan, jika pengangkatan pejabat ASN yang berhubungan darah langsung dengan kepala daerahnya tidak melalui prosedural yang ada, maka itu bisa dibatalkan karena diduga menyalahi administrasi.

"Prosedural yang dimaksud adalah rekrutmen secara terbuka dan harus berdasarkan kompetensi. Jika karena ada hubungan saudara dengan mengenyampingkan aturan yang ada, maka itu bisa dikatakan mal-administrasi dan bisa dibatalkan," katanya.

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Advokat /Pengacara Indonesia (DPP HAPI) ini menjelaskan, tindakan nepotisme dimata hukum bisa dibenarkan jika tidak ada aturan yang dilanggar.

"Namun jika nepotisme dilakukan dengan mengenyampingkan aturan-aturan, itu tentu tidak dibenarkan," katanya.

Anak presiden pun, demikian Adnan, jika sudah melanggar dan menabrak aturan-aturan maka akan memicu kerusuhan, bahkan bisa dilakukan gugatan.

"Nah ini hanya sebatas isteri dan adik bupati, tentu bisa diproses," katanya.

Menurut Adnan, sepantasnya seluruh kepala daerah itu menjunjung tinggi etika saat memimpin, tanpa etika maka pemimpin itu akan berbuat semaunya.

"Contohlah mantan Presiden AS Barack Obama, putri sulungnya Malia mau masuk ke Universitas Harvard saja harus melalui prosedural tes umum, tidak ada jalan istimewa yang diberikan," katanya.

Jadi sebaiknya norma etika, demikian Adnan, dijunjung tinggi oleh seluruh kepala daerah termasuk Bupati Rohil sehingga bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

"Untuk kasus isteri, adik dan ipar Bupati Rohil yang meloncat dari guru SD menjadi Camat, Kades dan pejabat eselon III, itu bisa dikatakan cacat formil jika tidak melalui rekrutmen yang transparan," demikian Raja Adnan. (fzr)