RIAUBOOK.COM - Maskapai penerbangan milik PT Airfast Indonesia yang melayani penerbangan perintis rute Sumenep-Surabaya, Jawa Timur tetap beroperasi meskipun minim penumpang.
Pada Selasa (27/6/2017), tercatat hanya mengangkut dua penumpang. Sedangkan sehari sebelumnya, pada hari Senin, pesawat tersebut hanya mengangkut satu penumpang.
"Pesawat perintis tersebut beroperasi sebagaimana mestinya sesuai jadwal. Pesawat perintis itu tiba di Bandara Trunojoyo Sumenep pada Senin (26/6/2017) setelah terbang dari Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo," ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo, dikutip dari Antara.
"Untuk sementara belum ada perubahan. Hingga masa arus balik Lebaran 2017, jumlah penumpang pesawat perintis di rute Sumenep-Surabaya dan sebaliknya memang minim," kata Wahyu.
Diduga, minimnya peminat angkutan udara itu karena masih tersedianya moda angkutan darat yang tersedia selama 24 jam.
Wahyu mengemukakan sesuai laporan dari stafnya, sebanyak enam warga sudah memesan tiket dan terdaftar sebagai calon pengguna jasa pesawat perintis di rute Sumenep-Surabaya pada Kamis (29/6/2017).
"Semoga saja tidak ada yang membatalkan diri untuk naik pesawat perintis pada Kamis (29/6). Jumlah tersebut (enam) termasuk angka yang signifikan dalam penerbangan perintis di rute Sumenep-Surabaya," ujarnya.
Sejak 2015, Bandara Trunojoyo menjadi bagian dari jalur penerbangan perintis atau bersubsidi dengan rute Sumenep-Surabaya dan sebaliknya.
Hingga sekarang, jumlah rata-rata penumpang pesawat perintis di rute Sumenep-Surabaya dan sebaliknya pada kisaran 30 persen hingga 40 persen dari 15 kursi yang tersedia.
Pada tahun ini, pesawat milik Airfast Indonesia melayani penerbangan perintis di rute Sumenep-Surabaya dan sebaliknya sebanyak dua kali dalam sepekan. (suara)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…