RIAUBOOK.COM - Nurzahedi atau lebih dikenal Eddy Tanjung kembali mendatangi Kantor Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau untuk mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan Gubernur Riau yang diambilnya kemaren sore. Hal ini merupakan wujud dari keseriusan ia untuk maju menjadi Riau 1.
Eddy Tanjung ke Kantor PAN sekitar pukul 15.30 WIB didampingi oleh Sekretaris DPD Gerindra Riau Hardianto beserta rombongan. Eddy Tanjung beserta rombongan disambut langsung oleh Wakil Ketua PAN Riau beserta jajaran di Tim penjaringan bakal calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau PAN Riau.
Eddy Tanjung menyampaikan harapannya agar Partai PAN bisa memberikan dukungan penuh atas pencalonan dirinya untuk maju menjadi Gubernur Riau di periode selanjutnya nanti.
"Kenapa saya terpanggil maju dalam pencalonan Gubernur Riau ini, saya melihat tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Riau. Ini yang akan terlebih dahulu harus dibenahi," ujar Nurzahedi atau lebih dikenal dengan Eddy Tanjung saat mengembalikan formulir pendaftaran.
Menurutnya jika masalah pengangguran, kemiskinan dan infrastruktur teratasi, maka Riau dipastikan bisa makmur dan maju.
"Jika dilihat dari visi misi antara Partai PAN dan Gerindra sendiri, kita memiliki kesamaan visi dan hal ini sebenarnya menjadi alasan yang tepat untuk kita berkoalisi," imbuhnya.
Jika PAN dan Gerindra berkoalisi yang sama-sama memiliki 7 kursi, maka sudah memenuhi persyaratan untuk bisa mengusung calon gubernur. Menurut Eddy Tanjung, persoalan siapa yang menjadi Gubernur dan wakilnya ini bisa dibicarakan.
Eddy tanjung juga menjelaskan, kedepan ia akan turun langsung ke tengah masyarakat dalam memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misi serta melihat langsung kondisi masyarakat di bawah. (RB/Ferizal)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…