RIAUBOOK.COM - Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Riau telah mengalami peningkatan, dari sebelumnya 70 persen, kini menjadi 84 persen, 200 desa yang sebelumnya tidak mendapat pasokan listrik, per 24 Maret 2018 sudah berkurang menjadi 164 desa.
Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lulman mengatakan, bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) pihaknya menargetkan "Riau Terang" di tahun 2019.
"Persoalannya, desa-desa di Provinsi Riau ini kan luas, tidak terkonsentrasi di sekitar kantor desa saja, ada yang jauh-jauh jaraknya, untuk itu, kita mencoba lewat APBD, lewat APBN atau kerja sama dengan PLN, mana yang mendesak, kita akan fokus kesitu," kata dia.
Per Desemer 2018, kata Indra, paling sedikit pihaknya sudah harus menerangi 64 desa lagi, akses untuk melakukan penyambungan energi dan keterbatasan konsumen masih menjadi kendala PLN.
"Itu sudah kewajiban PLN, tapi memang mereka fokus dulu ke yang banyak konsumennya," kata Indra.
Lanjut Indra, untuk desa-desa yang berada di Pulau, seperti di Kabupaten Kepulauan Meranti sudah memiliki sumber daya yang cukup dan tinggal melakukan koneksi.
"Kita juga support untuk desa yang sangat terpencil dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), ini sudah kita lakukan di Pelalawan, di Kuala Kampar, di Meranti ada untuk Rangsang Pesisir, dan di Tembilahan ada 4 lokasi, sementara kita dukung dengan itu dulu, minimal terang, menjelang masuk jaringan PLN, " kata Indra, Sabtu (26/5/2018) malam.
Kata Indra, PLTS tersebut merupakan bantuan dari Kementerian ESDM lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Provinsi Riau, yang pada tahun ini mencapai kurang lebih Rp 33 miliar.
"Ada 6 lokasi untuk ini, tapi satu lokasi bermasalah, karena kita usulkan di Kamar, gak lama, PLN masuk, makanya kita berupaya agar ini jangan terbuang, kita coba alihkan, mudah-mudahan bisa, kalau tidak bisa apa boleh buat, karena di Pusat aturannya beda lagi," demikian. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…