RIAUBOOK.COM - Perjalanan dakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapat sejumlah rintangan, kali ini dia menerima sejumlah ancaman dari pihak-pihak yang ingin membubarkan pengajiannya di Yayasan Al Husna Jepara pada tanggal 1 September 2018.
Mereka yang mengancam membubarkan pengajian UAS tersebut mengaku dari ormas berlabel Islam dan berbaju Islam.
Menurut Ketua Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Riau, Yana Mulyana Senin (3/9/18) mengatakan bahwa sesungguhnya mereka adalah pedagang murahan dengan memplesetkan tuduhan kalimat-kalimat radikalisme, anti NKRI dan sejenisnya kepada para ulama yang istiqomah.
"Kami Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) di Provinsi Riau mengutuk perbuatan zhalim yang mengancam membubarkan pengajian Ustadz Abdul Somad (UAS). Mereka yang mengaku dari komponen ormas berlabel Islam dan berbaju Islam pada tanggal 1 September 2018 di Jepara dan Semarang serta Malang Jawa Timur. Kami ingatkan agar Kalian jangan mengisap darah sesama Saudara sendiri," kata Yana.
Menurut Yana, siapa pun mereka yang melakukan pengancaman untuk membubarkan pengajian sesungguhnya mereka adalah pengkhianat bangsa dan agama. Mereka menjual diri dan baju mereka dengan kepentingan materi sesaat. Mereka adalah kelompok yang didalamnya terdapat orang-orang lapar dan bermartabat rendah.
"Kami menduga mereka adalah orang-orang suruhan yang berkasta rendah dengan menjual diri dan agamanya. Sadar atau tidak jubah Ormas yang kalian kenakan adalah alat untuk membenturkan sesama anak bangsa yang kalian gunakan untuk mencari sekedar hidup. Tragis dan memalukan," kata Yana.
Sepanjang sejarah, Yana mengatakan bahwa setiap kebenaran atau pembawa kebaikan pasti memiliki musuh. Ibarat dua kutub yang saling berlawanan antara utara dan selatan begitulah perumpamaan keduanya. Ini juga berlaku bagi Islam sebagai dien rahmatan lil alamin, sudah menjadi keniscayaan bahwa tetap ada musuh yang ingin menghancurkannya.
Tokoh-tokoh ekstrim sekuler, pemikir idiologis, penguasa diktator, hingga aktor intelektual sekuler menurutnya adalah representasi kaum munafik nifaq akbar. Kelompok inilah yang terus bekerja membentuk komunitas-komunitas kecil kaum munafik nifaq ashghar, agar menjadi pendukung dan sandaran dalam proyek mereka. Hampir-hampir semua petaka yang menimpa umat Islam ini didalangi oleh kaum munafik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak yang ditimbulkannya mencakup ranah aqidah, syariat dan akhlak, merusak materi dan kehormatan, menyangkut urusan pribadi dan masyarakat.
"Umat Islam tidak membutuhkan kehadiran Ormas-Ormas penjilat dan pengkhianat. Sehingga sebaiknya Ormas-Ormas semacam itu harus dibubarkan dari bumi NKRI ini," kata dia. (RB/MCR)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…