RIAUBOOK.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kurun waktu satu bulan ini telah menetapkan status tersangka terhadap dua kepala daerah di Riau, yakni kepada Walikota Dumai Zulkifli Adnan Singkah dan Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

Menanggapi peristiwa tersebut, Gubernur Riau Syamsuar mengaku prihatin.

"Ini pelajaran bagi kami agar bekerja dengan sesuai aturan, barangkali kalau kerja sesuai aturan, mudah-mudahan dapat terhindarkan dari suasana seperti itu (kasus korupsi), kami mengimbau itu aja," kata Syamsuar saat ditemui usai ibadah Sholat Jumat di Mesjid Kantor Gubernur Riau, (17/5/2019).

Seperti diketahui sebelumnya, KPK mengumumkan status tersangka terhadap Walikota Dumai pada 3 Mei 2019 lalu karena keterlibatannya dalam kasus dugaan suap mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yaya Purnomo.

Zulkifli diduga memberi uang sebesar Rp 550 juta kepada Yaya Purnomo untuk mengurus anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN-P tahun 2017 dan APBN tahun 2018 Kota Dumai. 

Selain itu, Zulkifli juga disangkakan menerima gratifikasi berupa uang Rp 50 juta dan fasilitas kamar hotel di Jakarta.

Sementara, pada Kamis ( 16/5/2019) KPK juga menetapkan status tersangka terhadap Bupati Bengkalis Amril Mukminin atas kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis.

Amril diduga menerima suap setidaknya sebesar Rp 5,6 miliar, baik sebelum maupun saat menjadi Bupati Bengkalis. (RB/Dwi)