RIAUBOOK.COM - Dua utusan syariah peserta lomba asal Riau masing-masing cabang pesantren unggulan dan Ziswab masuk babak semi final pada Festival Ekonomi Syariah di Palembang.
"Kalau melihat hasilnya juara 3 sudah di tangan," kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembanga Ekonomi KpwBI Riau, Teguh Setiadi pada acara tele conference Festival Ekonomi Syariah dengan 13 kantor BI di Sumatera, Rabu (31/7/2019).
Teguh Setiadi menjelaskan pondok pesantren yang berhasil lolos ke final pada lomba pesantren unggulan yakni Kholid Bin Walid, asal Pasir Pangaraian (Rokan Hulu) dan Lembaga Zakat Infak Syafakah,Wakah, (Ziswab) dari Baznas Kota Pekanbaru.
Dijelaskannya dalam gelaran Festival Ekonomi Syariah di Palembang akan diikuti
13 KPW yakni Aceh, Loksemauwe, Sibolga, Siantar, Medan, Padang, Pekanbaru, Babel, Palembang, Batam, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Batam.
Menurutnya Festival Ekonomi Syariah adalah platform alternatif pengembangan ekonomi berdasarkan syariah. Hal itu dilatar belakangi adalah mayoritasnya penduduk Indonesia muslim.
Ekonomi Syariah berbasis pada zakat dan sedekah. Bagian yang disisihkan itu menjadi modal perputaran ekonomi syariah. Menurutnya potensi zakat dan sedekah akan dapat memberikan manfaat yang syar'i dalam pengembangan ekonomi syariah.
"Riau yang mayoritas muslim dengan potensi sumber daya alam yang mumpuni, sangat sesuai dengan gelaran ekonomi syariah yang sedang di gesa BI," terang Teguh.
Ivent ini salah satu usaha BI dalam rangka mengimplementasikan pilar ketiga dari blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah BI yang yakni penguatan riset, asesmen, dan edukasi.
Untuk diketahui, tiga pilar dalam blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah BI terdiri dari tiga pilar yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, serta edukasi ekonomi dan keuangan syariah.
Adapun rangkaian FESyar dan ISEF 2019 bakal dimulai dengan FESyar regional Sumatra yang akan digelar pada 2-4 Agustus 2019 di Palembang, Sumatra Selatan, dengan mengangkat tema 'Penguatan Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional'.
Dalam tele conference tersebut Yunita Resmi Sari, Kepala Perwakilan BI Prov. Sumsel menerangkan akan ada berbagai acara nantinya diantaranya Syariah fair lebih kepada ekspose ke masyarakat bagaimana aspeknya dalam berupa pameran dari pelaku ekonomi syariah.
"Akan ada fashion muslim, akan ada ceramah ustad Mansur tentang wakaf, ada talk Show wisata halal, ada juga pengelolaan keuangan keluarga syariah, dan usaha dan lain-lain," ujar Yunita.
Sementara itu Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar, Ketua MUI Sumsel menyatakan festival ekonomi syariah ini akan sukses kalau masyarakat mempunyai kekompakan. Bukan sampai di situ ia bahkan yakin Indonesia akan jadi contoh bagi pengembangan syariah.
"Kita mengharapkan sosialisasi ekonomi syariah digalakkan. Kenapa belum maju karena minimnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah," ujarnya.
Ia menambahkan MUI siap bekerjasama dengan BI untuk menyosialisasikan hal itu lewat pimpinan pesantren dan madrasah agar memberikan pemahaman. (RB/Ver)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…