RIAUBOOK.COM - TNI tak ragu terhadap hasil seleksi 364 taruna Akademi Militer (Akmil) yang sebelumnya telah lolos mengikuti seluruh tahapan tes pada periode penerimaan tahu ini.
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan, seluruh taruna yang diterima dan kini sedang menempuh pendidikan di Akmil, dinyatakan telah memenuhi standar sesuai alat pengukuran yang telah lama diterapkan, dari akademik, kesehatan jasmani, psikologis, hingga mental.
Penjelasan tersebut, disampaikaan Jenderal Andika, Selasa (13/8/2019) sekaligus menanggapi ramainya perbincangan menyorot seorang taruna keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie yang dikaitkan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dugaan keterlibatan Enzo sebagai simpatisan HTI sempat membuat riuh jagad maya. Kala itu, awalnya beredar foto pemuda diduga Enzo membawa bendera tauhid. Bersamaan dengan foto tersebut, beredar pula narasi yang menyebut jika Enzo terindikasi menjadi bagian dari oranisasi yang sudah dibubarkan pemerintah sejak dua tahun lalu.
Bahkan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pun angkat bicara. Mahfud Md sempat menilai TNI kecolongan soal Enzo.
Menanggapi ini Jenderal Andika menjelaskan, dalam rekruitmen taruan Akmil, TNI AD menggunakan satu alat ukur yang disebut sudah teruji dalam 8 tahun terakhir. Setelah menjalani pengukuran pada akhir pekan lalu, Enzo dinyatakan memenuhi standar. Indeks moderasi bernegara Enzo mencapai 84 persen.
"Oleh karena itu, kami memutuskan, Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna militer yang kami terima beberapa waktu lalu, sejumlah 364," ungkapnya.
Namun nantinya ada penilaian lagi untuk menjadi anggota aktif TNI. Tidak semua taruna lolos. Andika memberi contoh dalam 5 tahun terakhir. Pada 2014, ada 3 taruna Akmil yang dikeluarkan sebelum dilantik jadi perwira TNI Angkatan Darat.
Sementara itu, ada 1 taruna yang dikeluarkan pada 2015. Sebanyak 4 taruna dikeluarkan pada 2016 dan 5 orang pada 2018.
"Namun demikian, penilaian terhadap calon perwira, belum menjadi anggota aktif TNI. Penilaian terhadap calon pada tahap pendidikan 4 tahun. Maka selama 4 tahun pula penilaian berlaku dan tidak semuanya berhasil," kata Andika.
Andika menyadari kabar-kabar viral soal Enzo ini sudah memicu keriuhan. Atas hal itu, dia juga meminta maaf.
"Terus terang Angkatan Darat meminta maaf atas keriuhan yang terjadi tapi kami memang benar-benar tidak bermaksud misalnya dengan sengaja untuk berada dalam pusat kontroversi," ucapnya.
Sumer: detiknews
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…