RIAUBOOK.COM - Hasyim Jamadi, seorang pansiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Riau mewakafkan tanah seluas 100 hektar miliknya yang berlokasi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar untuk dijadikan lahan pembangunan Universitas Anak Yatim.
Bagi Hasyim, apa yang ia lakukan itu memang sudah menjadi niat sejak lama. "Ada niat juga sebelumnya, dan keluarga juga mendukung, kita memang ingin memanfaatkan tanah kita betul-betul untuk akhirat," ujarnya.
Niat mulia Hasyim pria berusia 74 tahun tersebut untuk mewujudkan pembangunan sebuah kampus bagi anak-anak yatim kini mulai terealisasi, hal tu ditandai dengan peletakan batu pertama (24/8/2019).
Peletakan batu pertama pembangunan Universitas Anak Yatim ASEAN itu juga turut dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar, Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli, Presiden Forum Yatim ASEAN, Dato Tengku H. Mahmud Bin Manshur, Ketua Yayasan Wakaf dan Anak Yatim (Yawatim) Riau Ahchmad Chudori seta Menteri Bidang Muamalah dan sholat Kerajaan Arab Saudi, Abdul Karim bin Awadh Assulami dan Seikh Abdurrahman Mohammed Amin.
"Kami mewakili anak-anak yatim se-ASEAN, mengucapkan terimakasih kepad Bapak Hasyim Majidi yang telah mewakafkan tanah keurang lebih seratus hektar, yang insyaallah sebagian akan kita pakai untuk tudung bangunan, dan yang lainnya akan kita pakai untuk menunjang pembangunan universitas," kata ketua Yayasan Yawatim Riau Ahchmad Chudori.
Sementara, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengapresiasi kemuliaan hati pewakaf tanah dan upaya Yawatim Riau dalam mewujudkan pembangunan kampus yang nanti diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Indonsia, kkhususnya "Bumi Lancang Kuning" maupun di negara-negara kawasan ASEAN.
"Saya sudah berkeliling di bulan suci kemarin, banyak mesjid yang kami kunjungi dan banyak kegiatan pengurus mesjid menyantuni anak yatim, tapi gembiranya anak yatim itu kami lihat hanya sebatas pada bulan Ramdhan, habis itu tergantung pada pengurus panti," tutur Gubri.
Gubri juga mengungkapkan keprihatinanya terhadap para anak yatim yang dinilai masih belum banyak yang mampu belajar Alquran. " ini tantangan kita ke depan, karena kita sudah naik peringkat, membuat sebuah universitas untuk anak yatim," ujarnya.
Gubri juga mengajak agar masyarakat peduli terhadap anak yatim memberi kegembiraan kepada mereka sepanjang tahun, tidak sebatas pada bulan Ramadhan saja.
"Karena kita ini adalah orang tua meraka (anak yatim)," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Syamsuar juga mengajak pengurus Yawatim untuk menyemarakkan program Wakaf Tunai. " wakaf ini tidak hanya untuk orang yang memiliki harta, tapi orang miskin juga bisa berwakaf, walaupun haya Rp100. karena itu tentunya saya ingin mengajak agar kita memanfaatkan ini, apalagi saya bersama Kakanwil Kementerian Agama telah mentakbirkan adanya Riau berzakat, dalam setengah hari kita bisa mengumpulkan Rp6,4 miliar sehingga sekarang bisa terbangun sebuah mesjid di Pondok pesantren yang ada di Pekanbaru" tuturnya.
"Saya yakin potensi ini ada di Riau, dan banyak orang-orang kaya kita di sini yang kadang-kadang tidak tahu apa program kita, karena itu memang kita harus sampaikan program kita, sebab berkenaan dengan ini kita memang harus memberi keyakinan kepada orang-orang beriman ini dengan menunjukkan bukti konret yang bisa dimanfaatkan oleh semua, kita harus bisa menunjukkan kalau kita dipercaya agar orang bisa percaya dalam berwakaf dan berzakat," tambah Gubri lagi. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…