RIAUBOOK.COM - Komoditas andalan sebagai hasil perkebunan Sagu dari Meranti, saat ini kian dikembangkan dengan berbagai hasil olahan. Baik makanan atau kuliner yang terbuat dari bahan sagu. Dan saat juga terus dikembangkan produk minuman dengan berbagai bentuk dan cita rasa, namun tetap menggunakan bahan sagu.
Kali ini yang menjadi topik pembicaraan adalah produk gula cair dari bahan sagu.
Dimana produk gula cair dari bahan sagu tersebut juga tidak kalah bagusnya dengan gula murni lainnya.
Itu artinya, bahwa produk sagu memang kaya akan turunannya dan membuat sagu kian meluas ke seantero nusantara, bahkan juga telah melanglang dunia itu.
Untuk itulah Sekda Meranti H. Yulian Norwis mengatakan berharap agar sagu semakin dikenal luas d itengah masyarakat. Bukan saja di Meranti atau Provinsi Riau semata, tapi juga familiar di seantero nusantara bahkan ke berbagai belahan dunia lainnya.
Hal itu disampaikan Yulian Norwis akrab disapa Icut itu, saat membuka resmi Lomba Cita Rasa Minuman Berbahan Baku Sagu, bekerjasama dengan Tim Pengabdian Bina Desa LPPM Universitas Riau, yang dihelat di Selatpanjang Rabu 17/10/18.
Sekda berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi Darma Wanita dan UKM Binaan, guna melakukan inovasi dan kreatifitas menciptakan berbagai produk makanan dan minuman yang berbahan sagu.
Karena Sagu salah satu produk perkebunan Meranti yang belakangan ini beritanya kian booming, baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, "sebut Sekda.
Sebagaimana diketahui selama ini masyarakat luas lebih mengenal olahan Sagu menjadi Mie, Kerupuk, Kue dan Tepung.
Ternyata bahan sagu juga bisa diolah menjadi gula cair. Dimana gula cair tersebut tentu saja dapat dijadikan sebagai bahan pengganti gula yang biasa digunakan selama ini. Seperti aneka minuman yang nikmat yang diperlombakan kaum ibu Darma Wanita Kepulauan Meranti, dalam ajang Lomba Cita Rasa Minuman Berbahan Baku Gula Sagu ini, terang Sekda.
Sekda juga mengomentari bahwa Gula Cair hasil olahan Sagu dikenal sehat karena memiliki kadar glukosa rendah.
Menurutnya jika Gula Cair Sagu bisa diproduksi secara massal maka akan dapat menekan harga produksi.
Dan jika itu bisa diwujudkan kata Sekda, maka Pemdapun akan mendukungnya dengan mengeluarkan regulasi yang akan mewajibkan setiap industri makanan yang ada di Meranti untuk menggunakan gula cair Sagu,"ungkap Sekda.
Sementara itu, Sekretaris Darma Wanita Meranti Hartati, dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan Lomba Cita Rasa Sagu ini dalam upaya mengembangkan potensi Sagu Meranti lewat tangan-tangan pelaku UKM menjadi berbagai produk turunan yang sehat, dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
Kedepan Hartati berharap kerjasama antara Tim Bina Desa LPPM UR dan Darma Wanita Meranti agar semakin ditingkatkan lagi.
"Disebutkan Hartati, semoga kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi bagi Darma Wanita dalam meningkatkan inovasi dan kreatiftas dalam menciptakan berbagai menu makanan dan minuman bahan gula cair sagu. Sehingga sagu kedepan benar benar menjadi komoditas yang penggunaan annya semakin meluas dan berkembang, "kata Hartati lagi.
Sementara itu Ketua Tim Tenaga Bina Desa UNRI Ir Rosmita, menjelaskan selama ini Tim nya telah melakukan berbagai penelitian untuk mengolah Sagu menjadi berbagai produk turunan. Salah satunya Gula Cair Sagu. Penelitian dipusatkan di Desa Tanjung Pranap dengan melibatkan 25 orang ibu-ibu pengelola UKM. Dan berkat atusiasme yang tinggi jumlah peserta bertambah menjadi 50 orang.
Antusiasme yang tinggi dari masyarakat itu, menurut Ir. Rosmita merupakan awal yang baik, bagi Timnya untuk lebih bersemangat mengembangkan potensi Sagu Meranti.
Bukan saja dalam penciptaan makanan dna minuman berbahan dasar Sagu, tapi juga akan mengupayakan pengemasan dan pemasaran produk olahan Sagu keluar daerah.
"Kedepan kita akan coba perbaiki kemasan produk, marketingnya, tampilan produk, rasa produk dan lainnya sehingga dapat menjadi brand produk yang bisa dipasarkan secara global," jelasnya.
Dosen Universitas Riau itu juga berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk membantu baik dalam hal pendanaan maupun regulasi dalam mengembangkan potensi Sagu di Meranti.
Antara lain salah mengimbau berbagai pihak lewat peraturan daerah untuk menggunakan produk olahan Sagu di berbagai acara nbdan kesempatan,"tutup dosen ini.(adv/hms)
Refleksi SMSI Akhir Tahun 2024: Pilar Indonesia Emas 2045
RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam…