RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin diisukan mulai menyusun kabinet baru.
Jelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019, nama-nama calon menteri mulai mencuat.
Dari daftar nama-nama tersebut, ada 1 nama yang mengejutkan, siapa dia?
Partai politik maupun organisasi kemasyarakatan (ormas) menyodorkan kader mereka. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2008-2018Â TGBÂ HM Zainul Majdi merupakan salah satu nama yang diusulkan.
Pencapaian TGB semasa menjabat sebagai gubernur membuat dia layak untuk masuk bahan pertimbangan menjadi kabinet Jokowi -Maruf Amin.
"Saya menilai sudah saatnya TGB ini menjadi milik Indonesia. Bukan lagi milik NTB semata," kata Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, dalam keterangannya, Kamis (11/7/2019).
Menurut dia, TGB sebagai permata bagi NTB, namanya sanggup menarik perhatian seluruh Indonesia. Dan warga NTB secara tidak langsung bisa dikenal karena TGB.
Selama menjabat sebagai gubernur, kata dia, banyak hal luar biasa yang sudah dilakukan untuk NTB. Mulai dari peningkatan SDM, pengembangan pariwisata, pemberdayaan ekonomi, sampai sektor pertanian dan kelautan.
"Semestinya kita warga NTB satu suara mendukung TGB masuk pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin.
Jadi wajar ketika saya ke Jawa kemudian ditanya, dari mana? Ketika saya jawab NTB, orang akan menjawab, oh TGB ya," kata dia.
Selama tahapan kampanye di Pemilu 2019, dia melanjutkan, TGB terbukti sanggup berselancar di kerasnya pertarungan politik Pilpres 2019.
Bahkan, Koorbid Keummatan DPP Partai Golkar itu menjadi salah satu komunikator Jokowi-Ma'ruf Amin yang handal.
Pria asli Surabaya ini menyebut, mengikuti pemberitaan aktivitas TGBÂ mulai dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, bahkan hingga Pulau Sulawesi.
Ajakan TGB untuk meletakkan politik secara wajar itu sudah tepat.
"Ketika ada isu soal agama, TGB mendinginkan situasi. Salah satu pernyataannya yang cukup baik adalah jangan sampai kontestasi politik merusak persaudaraan. Karena kata TGB, persaudaraan adalah aset tak terlihat milik Indonesia," sambungnya.
Dia menilai, TGB mempunyai modal bagus dalam merawat keberagaman di Indonesia yaitu konsep Wasathiyatul Islam atau islam di tengah.
Mempererat kembali ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah yang terbelah usai Pilpres.
Selain itu, Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan (PBNW) itu sanggup berjejaring dengan bagus ketika bertemu ulama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, ataupun organisasi masyarakat lainnya.
"Sosok TGB yang saya kenal itu model politikus apa adanya. Tak terlalu mengumbar pencitraan, fokus pada kerja nyata. Itulah pentingnya kita suarakan, ini kebanggaan bersama. TGB memiliki kelebihan dalam merajut persaudaraan," tambahnya.
Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin secara sah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 oleh KPU RI.
Sumber beritao
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…