RIAUBOOK.COM - Pada Minggu ketiga Agustus 2020 Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat, harga Bokar (Bahan Olahan Karet Rakyat) di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) wilayah setempat mencapai Rp 8.526 per kilogram (Kg) dan naik Rp. 501 dari lelang minggu sebelumnya.Â
Menurut Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja, beberapa minggu ini harga karet mulai merangkak naik, hal itu disebabkan karena konsumsi karet untuk eksport sejak memasuki Era New Normal mulai aktif ke Tiongkok dan Amerika, kedua negara ini menjadi tujuan eksport utama karet indonesia.
"Namun begitu, kita melihat harga karet bisa saja turun kembali jika gelombang kedua pandemi terjadi, kondisi ini bisa meruntuhkan ekonomi dunia. Kenaikan harga karet ini berdampak terhadap 3 hal, yakni situasi pandemik covid 19, harga minyak dunia dan perang dagang antara amerika dan tiongkok," ujar Defris, Kamis (20/8/2020).
Sementara itu untuk harga Bokar di tingkat pabrik (GAPKINDO) Kadar Karat Kering (KKK) 100 persen untuk minggu ini, tercatat mencapai Rp10.500 atau naik sebesar Rp.250 per kilogram dari minggu lalu.
Sedangkan harga Bokar di tingkat petani minggu lalu, yakni sebesar Rp7.106 per kilogram untuk KKK 52 - 55 persen.Â
"Dinas Perkebunan Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam UPPB sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat," ucapnya.
Tahun 2020 ini, kata Defris, Dinas Perkebunan Provinsi Riau sudah membantu dan mendorong petani untuk membentuk kelembagaan UPPB sebanyak 15 UPPB baru.
"Tahun depan kita berkomitmen untuk menambah 20 UPPB baru di Riau,"ujarnya. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…