Riau Book - Badan Pusat Statistik (BPS ) Riau merilis provinsi tersebut mengalami deflasi sebesar 0,32 persen pada Februari 2017.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antaranya cabai keriting, daging ayam ras, tarif pulsa ponsel, cabai hijau dan lain-lain," kata Kepala BPS Riau S Aden Gultom di Pekanbaru, Rabu (1/3/17).

S Aden menjelaskan dengan besaran deflasi Februari 0,32 persen tersebut maka tercatat inflasi tahun kalender (Februari 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,13 persen.

Sementara inflasi year on year (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 5,24 persen.

"Dari tiga kota penghitung inflasi di Riau, dua alami deflasi yakni Pekanbaru 0,60 persen, Tembilahan 0,14 persen, sementara Dumai inflasi 1,12 persen," terangnya.

Menurut S Aden deflasi di Riau pada Februari 2017 karena adanya penurunan harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,68 persen.

Sedangkan kelompok lainnya alami inflasi seperti air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar0,98 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,47 persen, sandang 0,43 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen, dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06 persen.

"Adapun komoditas yang menyumbang inflasi yakni tarif listrik, udang basah, ikan serai, bayam , ikan nila, apel, ikan mujair, ikan tongkol, emas perhiasan, minyak goreng, dan lain-lain," tambahnya. (RB/vera)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau