RIAUBOOK.COM - Tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu asal China dari jaringan Taiwan di Pantai Anyer, Serang, Banten.
Barang haram tersebut diselundupkan ke lokasi dengan menggunakan perahu karet. Dalam operasi ini, pihak kepolisian menangkap 2 orang pria WN Taiwan, yang salah satunya ditembak mati. Satu orang lainnya melarikan diri dan masih dalam pencarian.
"Jalur dari Cina kemudian masuk ke Indonesia melalui laut. Kita akan mendalami lego jangkar di mana kapal, yang jelas, kaal perahu karet yang membawa barang bukti itu ke bibir pantai. Perahu karet cukup besar," terang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Penyelundupan tersebut dibongkar tim gabungan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok yang dipimpin oleh Kombes Nico Afinta dan Kombes Herry Heryawan.
Mereka sudah diintai selama dua bulan di lokasi tersebut. Hingga pada dini hari tadi, mereka disergap ketika menurunkan barang di Hotel Mandalika.
"Barang datang dari China," ucapnya.
Sebelumnya saat mendatangi lokasi penyelundupan sabu, Iriawan mengatakan, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok sudah melakukan pengintaian selama 2 bulan. Atas terungkapnya kasus tersebut, Polri juga bekerja sama dengan kepolisian Taiwan sehingga dapat menggagalkan penyelundupan sabu tersebut.
"Ini sudah kita ikuti 2 bulan yang lalu, jadi anggota saya sudah ada di sini 2 bulan yang lalu bekerjasama dengan polisi Taiwan," kata Iriawan di lokasi.
Adapun para pelaku dalam kasus ini adalah
1. LMH (WN Taiwan-ditembak mati)
2. CWC (ditangkap)
3. LGY (ditangkap)
4. HYL (kabur) (dtc)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…